humaniora.id – Untuk menciptakan generasi yang unggul harus dimulai dari sejak kehamilan sampai 1000 hari pertama kehidupan bayi usia 2 tahun. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Pusat mengadakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI.
“Memastikan anak-anak kita tumbuh dan terhindar dari stunting adalah keniscayaan yang harus kita lakukan bersama. Karena yang sedang kita persiapkan ini adalah masa depan Kalimantan Timur dan masa depan Indonesia,” ujar Hetifah Sjaifudian dalam kegiatan sosialisasi yang digelar BKKBN di Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (25 November 2023).
Dalam sambutannya, Hetifah menjelaskan sebagai orang tua, kita tidak boleh lengah, karena masa “golden age” di 1.000 hari pertama adalah masa pertumbuhan krusial bagi otak anak-anak kita. Selain berdampak pada kesehatannya, ini juga akan berpengaruh pada kemampuan ketika mengenyam pendidikan nantinya.
Hetifah mengungkapkan generasi yang unggul lahir dari anak yang sehat dan cerdas. Mencegah stunting adalah salah satu cara melahirkan generasi yang sehat dan unggul. Sebab prevalensi stunting kita masih cukup tinggi yaitu 26,1% pada tahun 2022.
“Artinya kalau ada 4 anak yang lahir 1 diantaranya terkena stunting. Target pemerintah pada tahun 2024 bisa turun mencapai 14 %,” imbuhnya.Kemudian Bu Ayu dari Dinas Kota Samarinda juga menyampaikan dukungannya.
Dukungan Pemda dalam mencegah stunting dari hulu. Diantaranya, mengalokasikan anggaran melalui APBD, memperkuat kelembagaan, berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Kemenag, MUI, Perguruan Tinggi, masyarakat dan dunia usaha.
“Dukungan Pemda dalam bentuk lain juga dengan membangun infrastruktur, menyediakan air bersih, menerapkan aplikasi elsimil bagi catin, dan membentuk serta melakukan pembinaan kepada Genre,” pungkasnya.