Humaniora.id, Makassar – Lembaga Pengembangan Yayasan Pendidikan (LPYP) DPP Wahdah Islamiyah kembali mengadakan pertemuan kedua kalinya bersama para calon penulis buku ajar SD,SMP dan SMA Sekolah Wahdah Islamiyah, Sabtu (27/7/2024).
Lembaga pendidikan di bawah naungan Wahdah Islamiyah kini telah mencapai angka 440, sebuah pencapaian yang menandai pentingnya momen ini untuk merangsang kreativitas penulis internal.
Tahun 2023 menjadi titik awal yang signifikan dalam upaya ini, di mana 8 buku ajar untuk kelas 10 SMA dan 1 buku ajar untuk kelas 7 SMP telah diterbitkan. Meskipun capaian ini patut diapresiasi, kebutuhan akan buku pelajar masih jauh dari mencukupi, mengingat banyaknya mata pelajaran yang harus dijangkau.
54 penulis berkumpul, baik secara offline maupun online, dari berbagai penjuru Indonesia. Mereka berkumpul untuk mendengarkan kebijakan sistem pendidikan dan perbukuan di Wahdah Islamiyah. Ini merupakan langkah penting dalam memotivasi para guru untuk berpartisipasi aktif dalam penulisan buku ajar.
Nursalam Siradjuddin selaku ketua LPYP mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik bagi guru-guru Wahdah Islamiyah untuk memulai dan meningkatkan produktivitas penulisan mereka. “Dengan banyaknya buku yang harus diterbitkan untuk SD, SMP, dan SMA, diharapkan para guru dapat berkontribusi secara signifikan dalam menghasilkan materi ajar yang berkualitas” ujar ketua YPWI Makassar inil.
Lebih lanjut ia mengatakan salah satu tujuan utama dari penerbitan buku ini adalah untuk internalisasi nilai-nilai Islam dalam setiap materi ajar. Buku-buku yang diterbitkan tidak hanya berisi konten akademik, tetapi juga memuat ayat-ayat Al-Qur’an, hadis, serta perkataan ulama yang relevan dengan topik pembelajaran. Ini bertujuan untuk menambah keyakinan dan keimanan siswa, serta memperkaya wawasan para guru.
Prof Hamid Habbe selalku salahsatu narasumber dalam pertemuan ini mengemukakan bahwa dalam mewujudkan konsep pendidikan paripurna peran strategis guru Wahdah Islamiyah dalam penulisan buku ajar perlu terus ditingkatkan.
Lebih lanjut Prof Hamid mengemukakan dalam wawancara awak media bahwa pendidikan paripurna adalah visi besar yang diusung oleh Wahdah Islamiyah, yang menekankan integrasi nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek pendidikan. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kerjasama antara berbagai komponen dan instrumen yang terlibat dalam proses pendidikan’ kata Ketua BPK Wahdah Islamiya.
Saifulllah Parewangi selaku inisiator pertemuan yang kedua dengan mengambil tema Temu Penulis Buku Ajar SD,SMP dan SMA Wahdah Islamiyah yang diadakan di Aerol Smile Hotel. Pertemuan antara penulis, penerbit dan pihak LPYP, selaku lembaga yang mengurusi pengembangan Pendidikan Wahdah Islamiyah di seluruh Indonesia.
Menurut Saifullah acara peluncuran penulisan buku ajar untuk seluruh sekolah berbasis Islam di lingkungan Wahdah Islamiyah, mulai dari tingkat SD hingga SMA, telah resmi dimulai. “Ini adalah kali kedua kegiatan serupa diadakan, setelah sukses pada pelaksanaan pertama dua tahun lalu (2022), kata Direktur PT Wahdah Nusa Media.
Pada fase pertama program ini, Wahdah Islamiyah berhasil menerbitkan delapan buku ajar, termasuk satu buku untuk tingkat SMP kelas 7 dan tujuh buku untuk kelas 10 SMA yang mencakup mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Sejarah, Ekonomi, Fisika, Kimia, dan Biologi. Dengan pencapaian tersebut, Wahdah Islamiyah menetapkan target ambisius untuk tahun ajaran 2024-2025, yaitu menyelesaikan 66 judul buku ajar yang mencakup kelas 1 hingga 12. Buku-buku ini akan mencakup mata pelajaran yang lebih luas, termasuk Bahasa Inggris, Matematika, IPA, dan IPS, sesuai dengan kebutuhan kurikulum yang terus berkembang.