Jakarta, humaniora.id – Persaudaraan Jurnaslis Muslim Indonesia (PJMI) melaunching program unggulan yang diberi nama “Sejuta Jurnalis Masjid” di Masjid Umar Bin Khattab, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu 25/2.
Bentuk program ini adalah memberikan pelatihan jurnalistik dasar kepada remaja masjid, pengurus atau takmir dan komunitas masjid lainnya. Pematerinya berasal dari wartawan yang tergabung dalam PJMI.
Acara dimulai jam 09.00 wib, diawali opening seremoni oleh Ketua Umum PJMI Ismail Lutan. Sambutan Ketua DKM Masjid Umar Bin Khattab Ustad Ajad dan Sekretaris Gerakan Subuh Berjamaah Kec. Jatinegara Ustad Sulaiman. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Penasehat PJMI Fikri Thalib.
Dalam sambutannya Ismail Lutan mengatakan “Sejuta Jurnalis Masjid” merupakan salah satu program unggulan yang tengah digarap PJMI.
“Program ini diluncurkan guna memberi wawasan jurnalistik kepada komunitas masjid. Terutama sekali dalam memanfaatkan media sosial. Sehingga mereka mampu membuat berita atau konten yang benar dan menarik,” tutur Ismail Lutan
Antusias
Untuk satu angkatan, peserta dibatasi maksimal 30 orang. Tujuannya agar pelatihan berjalan efektif. Komunitas Masjid Umar Bin Khattab yang mengambil bagian dalam program pertama ini terdiri dari santri, remaja masjid dan kaum ibu. Yang menarik, ikut pula ambil bagian kaum disabilitas. Bahkan salah seorang nara sumbernya, yaitu Pak Toto, adalah penyandang tuna netra.
Pak Toto membawakan materi tentang radio streaming. Dia adalah ketua komunitas radio dan pengelola Radio Umar yang bermaskas di masjid ini.
Pemateri lain MY Gunawan membawakan materi Orientasi Pelatihan. Ismail Lutan Pengantar Jurnalistik, W. Suratman Teknik menulis Rilis Berita dan Setyohadi Teknik Video dan Fotografi.
Ikut juga memberi wawasan dan semangat wartawan senior PJMI Turyadi dan Saifidin Zuhri.
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir karena materi yang dibuatkan sangat disukai. Terutama mengenai video dan fotografi.
Penanggungjawab program “Sejuta Jurnalis Masjid” Setyohadi mengatakan, inti dari pelatihan ini adalah video jurnalis dan fotografi. Karena ke depan jurnalis akan lebih didomenasi oleh video dan foto yang bisa bercerita.
“Materi ini sangat disukai remaja. Karena mereka sudah akrab dengan gadget namun belum bisa membuat konten yang bagus. Belum paham teknik fotografi yang baik,” tuturnya.
Berdatangan
Setelah launching di Masjid Umar bin Khattab, program ini akan diteruskan ke masjid-masjid lain. Sudah banyak DKM yang meminta agar program ini dilaksanakan di tempat mereka. Diantaranya, seperti yang diminta langsung oleh Sekretaris Gerakan Subuh Berjamaah Kec. Jatinegara Ustad Sulaiman.
Sebelumnya penanggungjawab program sudah mengagendakan kegiatan ini di Masjid Darul Ittihad Bekasi, Masjid Safiah Nur Ramadhan, Tangsel, Masjid At Taqwa Ujung Harapan, Islamic Center Bekasi dan banyak lagi yang lain.
“Program ini akan terus bergulir sepanjang tahun, bukan saja di Jabodetabek tetapi juga di daerah,” tutup Ismail Lutan***