Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp humaniora.id
Malamku
Malam merayap
Hening
Udara dingin
berhempus sepoi
Para penghuni jagat beranjak ke peraduan
Malam menyisakan hening
Bebas kebisingan siang
Hanya suara binatang
Mendendang pujian
bagi Kuasa Alam
Ooh jagat nyata mulai merebahkan diri
Namun jagat maya masih hiruk pikuk pujian dan caci maki
Ada yang tetap setia bergumul dengan ilmu dan kebijaksanaan
Merenungi esensi dan nilai kehidupan
Memetik pelajaran untuk hari depan
Oooh….
Jagat raya
Hendak ke mana menuju dan berjalan
Peradaban mengisimu melesat jauh berjalan
Melampaui rekaan para ahli masa depan
Mungkin juga diluar bayangan Adam
tatkala menapak bumi menjalani hukuman
Melesat bagai pesawat mutakhir yang tak bisa ditahan
Tuhan yang Maha Kasih dan Maha Sempurna
Izinkan daku mengikuti gerak gelombang jagat raya ini
Meliuk-liuk, kadang menukik tiada henti
Jagalah aku agar tidak terlempar dari pusaran
Berilah petunjuk agar aku bisa mengikuti irama
Tetap dalam garis yang Engkau tetapkan
Karena semua adalah panggung Ciptaan-Mu
yang mempertontonkan kuasa dan kehendak-Mu
Juga menunjukkan kasih dan kebijaksanaan-Mu
Kuasa yang tak tertandingi, dan
tak ada kekuatan mampu membendungnya
Kasih tak terbatas
Kebijaksanaan-Nya Maha Luas
Melingkupi jagat raya alam semesta
Kebijaksanaan yang menuntun manusia
Mencari dan mendapatkan bekal
Untuk kembali ke kampung keabadian
Dimana Engkau telah menunggu
Jakarta, 28 Juni 2020 Jam 01.13
Dikutip dari Buku Kumpulan Puisi “Intuisi Tasbih, Semesta Kata Lilik Muflihun” Penyelaras Eddie Karsito & Ervik A. Susanto