humaniora.id – Dosen Indonesia Banking School (IBS) Jakarta melakukan Pengabdian Masyarakat di Padepokan Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI) desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kamis 10/8/2023. Dihadiri masyarakat setempat, terutama generasi muda. Tampak juga Kepala Desanya, Dadang Drajat.
Kegiatan diisi dengan pelatihan kepada warga setempat untuk menggali potensi desanya agar dapat bernilai ekonomis dan laku dipasaran. Ikut memberikan pencerahan, diantarnya pendiri dan penggagas Kisuci DR Hayu Prabowo, Kabid Penelitian dan UKM IBS DR. Wiwi Idawati, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University DR. Khalifah Muhammad Ali dan Ketua Umum PJMI Ismail Lutan.
Menurt Hayu, tujuan kegiatan antara lain, pertama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha lokal yang berkelanjutan. Kedua melestarikan dan menggali kearifan lokal sebagai warisan budaya dan peninggalan masa lalu yang berharga. Dan yang ketiga mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan lingkungan hidup dan sumber daya alam.
“Untuk tahap awal kita menjaring semua aspirasi masyarakat. Tahap berikutnya adalah aksi nyata yang akan didampingi dosen-dosen IBS. Umpamanya dalam menyediakan permodalan, memasarkan secara digital produk yang mereka hasilkan dan diversifikasi produk,” tutur DR. Hayu.
Lebih jauh DR Hayu yang juga Direktur P3 M IBS mengatakan, pihaknya nanti akan menilai kelayakan usaha yang diajukan oleh masyarakat setempat.
“Jika layak akan kita eduksi sampai berhasil sehingga menjadi produk unggulan dari daerah ini, tambahnya.
Sementara itu DR. Khalifah Muhammad Ali mengatakan salah satu elemen penting untuk meningkatkan perekonomian umat adalah wakaf. Wakaf dapat mensejahterakan, Ia, saat ini, juga gencar mensosialisasikan wakaf hutan. Nilai manfaatnya adalah untuk menjaga kelestarian alam.
“Jika selama ini yang umum dikenal masyarakat hanya wakaf makam, masjid dan madrasah (3M), maka Kami memperkenalkan wakaf hutan. Ini sangat penting untuk menjaga kelestarian alam,” tuturnya.
Wakaf hutan yang disosialisasikan DR. Khalifah kini sudah memperlihatkan hasil. Pihaknya telah mengelola wakaf hutan lebih dari satu hektar, dan luasnya akan terus bertambah.
Kepala Desa Cipambuan Dadang Drajat sangat senang dosen IBS melakukan pengabdian masyarakat di wilayahnya. Dia mengatakan, warganya masih banyak yang miskin.
“Sepintas desa kami memang kelihatan mentereng. Karena ada perumahan Sentuil City. Tapi itu cuma etalase. Di belakang Sentul City itu warga kami hidup prihatin, bahkan ada yang belum dapat listrik. Kehadiran pengabdian masyarakat dosen IBS di Kisuci ini memberi harapan,” tuturnya.
Sedangkan Ketua Umum PJMI Ismail Lutan menekankan pihaknya siap mensosialisasikan Kisuci kepada komunitas nasional dan internasional. Karena dia menilai keberadaan Kisuci di sepanjang aliran Cikeas ini sangat penting artinya untuk menjaga kelestarian DAS Cikeas.
“Tidak lama lagi daerah sepanjang DAS Cikeas akan penuh oleh perumahan. Tentu ini akan menimbulkan masalah lingungan yang serius. Dengan adanya Kisuci yang didirikan oleh Hayu maka persoalan lingkungan itu bisa diawasi. Mumpung belum terlanjur pelik,” tuturnya.