humaniora.id – Di platform media sosial banyak mengunggah kisah sedih pemuda gamer dari Cina bernama Pan Mao atau yang dijuluki Fat Cat (kucing gemuk) usianya saat ini 21 tahun. Dia jatuh cinta dengan “wanita” yang lebih tua 6 tahun darinya bernama Tan Zhu.
Cinta pria muda kelahiran 2003 ini tulus dan ikhlas, seusianya yang terbilang belia tampak bahwa dia pekerja keras. Dia kumpulkan semua uangnya demi wanita pujaan hati. Mengumpulkan pundi-pundi yuan sedikit demi sedikit sehingga terkumpul 510.000 Yuan Tiongkok atau setara dengan Rp 1,1 miliar. Demi cintanya pada kekasihnya uang sebanyak itu ditransfer ke rekening Tan Zhu. Tanpa ada rasa curiga dan prasangka apapun. Uang itu diberikan dengan tulus atas nama cinta.
Cinta buta Fat Cat kepada idaman hatinya membuat dia rela hanya menyisihkan sedikit dari penghasilannya untuk sekedar membeli makan. Ya sekitar Rp 20.000 per hari. Walau kondisinya kurang mampu, Fat Cat masih berusaha bekerja dengan bermain game sehari-hari.
Cinta Fat Cat kepada Tan Zhu benar-benar murni, tidak bisa ke lain hati. Tulus apapun yang dimiliki diserahkan semuanya kepada sang kekasih. Walau kekasih suka berkianat dan mencintai orang lain. Kabar terakhir Tan Zhu seorang lesbian.
Tan Zhu memutuskan berpisah dengan Fat Cat untuk menguji cintanya Fat Cat ke dia. Tetapi cinta tetaplah cinta. Fat Cat tidak bisa ke lain hati, ketika uangnya habis kemudian meminta Tan Zhu membelikan McDonald’s, oleh Tan Zhu tidak dibelikan malahan kekasihnya itu pergi dengan keluarganya.
Hari demi hari dihabiskan Fat Cat di rumah sewanya untuk menunggu sang kekasih datang, ternyata cintanya tak berbalas. Padahal dia kerja siang malam dengan bermain game untuk memperoleh uang demi kekasih pujaan hati. Tidak terbesit sama sekali kalau kekasihnya itu jahat, suka pada Fat Cat hanya uangnya saja.
Ketika Tan Zhu memutuskan cinta dengan Fat Cat, tidak ada pilihan lain selain bunuh diri. Fat Cat melompat dari sebuah jembatan setelah cintanya tidak berbalas.
Pada tanggal 11 April 2024 Fat Cat melompat dari sebuah jembatan di Chongqing Tiongkok. Keluarga Fat Cat yaitu kakaknya menerima pesan dari Fat Cat kalau dia mengakhiri hidupnya karena gagal dalam menjalin cinta dengan Tan Zhu.
Fat Cat telah salah mencintai seseorang, tapi dia tidak menyadari bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Kekasihnya adalah seorang yang berhati iblis, mau uangnya tapi tidak mau orangnya. Uang transferan dari pacarnya untuk biaya hidup dan berfoya-foya. Benar-benar manusia berhati iblis.
Tidak ada rasa terima kasih sama sekali. Di dunia ini Fat Cat dijadikan contoh betapa cinta sejati dibalas dengan kemunafikan, penipuan dan pengkhianatan.
Ini bisa terjadi juga pada seorang laki-laki yang bermulut manis ingin menikahi perempuan kaya, tapi lelaki ini minta uang ratusan juta untuk berfoya-foya, bermain judi dan main perempuan. Karena selama ini lelaki tersebut yang mengaku seorang tokoh terkenal, eh ternyata dia seorang bajingan yang biasa merampok dengan rayuan manis menggoda siapa saja yang menjadi korbannya.
Dari kisah Fat Cat ini siapapun dia, tolong berhati-hati saja, terhadap cinta seorang manusia kepada manusia lainnya. Cinta kepada manusia secara berlebihan biasanya membawa petaka. Untuk itu kasus Fat Cat bisa dijadikan contoh bagi orang yang mau berfikir.
Cinta pada seseorang itu biasa saja, kecuali cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa. Cinta Tuhan itu abadi dan tulus, tetapi cinta pada manusia banyak kecewanya.
Mereka yang punya sifat seperti Tan Zhu sebenarnya wujud manusia tapi berhati iblis. Jiwanya dikuasai iblis untuk memperdaya korbannya.
Fat Cat adalah contoh korban dari penipuan berkedok cinta. Tan Zhu iblis betina yang menguras uang Fat Cat karena terbius dengan cinta sejati. Maka tanpa pikir panjang Fat Cat memberikan semua kekayaannya untuk membahagiakan kekasih hatinya.
Fat Cat tidak bisa menerima kenyataan pahitnya dikhianati, maka jalan pintas dianggap pantas. Bunuh diri dianggap jalan terbaik untuk mengakhiri hidup seseorang. Sakit sekali hati Fat Cat. Tetapi dia tetap mencintai Tan Zhu sepenuh hati. Terbukti sebelum mati dia membelikan karangan bunga sebanyak 760 untuk diberikan kepada Tan Zhu sekaligus sisa uang juga di transfer ke rekening Tan Zhu.
Saya rasa kematian Fat Cat sambil tersenyum membawa cinta dari kekasih hatinya. Dari pada diputus Tan Zhu mending mati saja. Berarti Tan Zhu berhasil membuat Fat Cat jatuh cinta padanya sampai mati.
Bunuh diri bukan jawaban atau solusi dari semua masalah pahit sekalipun. Bagi pembaca yang punya kisah sama, yaitu diperas uangnya tapi cintanya bertepuk sebelah tangan, janganlah berputus asa.
Sadarlah cinta kepada Tuhan lebih abadi. Kalau cinta kepada manusia ditolak, uang sudah habis dirampok sang kekasih. Bangkitlah!!!
Tinggalkan urusan cinta kepada manusia. Cintailah Tuhan secara totalitas dengan cara menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. Sakit memang, uang sudah habis, cinta hilang entah kemana. Karena orang yang dicintai ternyata manusia berwujud iblis.
Bunuh diri tidak menyelesaikan masalah. Kalaupun ada yang depresi segera untuk bangkit dan berjuang lagi. Cinta Tuhan kepada hamba-Nya tidak akan tertukar.
Sekarang kamu dikhianati oleh seseorang, kemungkinan nanti entah kapan, kamu akan dipertemukan dengan orang yang baik dan kaya. Biasanya kalau orang bertemu dengan orang jahat berhati iblis dan kejam, suatu ketika kamu akan bertemu orang yang baik dan bijaksana.
Maka jalan untuk mengobati rasa depresi yaitu tetap sabar dan ikhlas. Dua ilmu ini tidak diajarkan dalam kurikulum sekolah, tapi ada di kurikulum kehidupan sehari-hari. Dua ilmu yang terus kita pelajari yaitu ilmu sabar dan ikhlas.
Kasus Fat Cat ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua yang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasa ada dorongan untuk bunuh diri.
Kalau ada yang menjumpai orang depresi tolong hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas terdekat. Atau dibawa ke tokoh masyarakat yang bisa mengobati gangguan jiwa akibat uang sudah hilang dan cinta terabaikan.
Bagi yang muslim, kalau ada yang mengalami kisah cinta yang sama persis dengan kasusnya Fat Cat pergilah ke kiai untuk diijazahi amalan-amalan yang bisa melupakan uang ratusan juta hilang beserta cintanya yang hilang pula. Memang sulit, tapi hidup akan berlanjut. Jangan akhiri hidup karena siapa tahu, uang mu bisa dikembalikan oleh Allah SWT. Bisa dalam bentuk uang atau bentuk kebahagiaan dan cinta Allah SWT tak tergantikan.
Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI