Humaniora.id, Jakarta – Masalah judi online mencuat lagi di permukaan setelah netizen +62 soroti mantan menteri Kominfo Budi Arie Setiadi (BAS) di X yang diduga terlibat dalam kasus judi online. BAS disebut merekrut pegawai Kominfo lain untuk “melindungi” situs-situs judi online milik pihak yang bekerja sama dengannya. Karena pegawai Kementrian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) melindungi situs judi online, yang menyebabkan warganet di berbagai platform media sosial desak Polri periksa Budi Arie.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Barisan Kesatria Nusantara (BKN) Gus Muhammad Rofi’i Mukhlis atau biasa disapa Gus Rofi’i. “Usut tuntas sampai ke akar-akarnya termasuk mantan menteri Budi Arie Setiadi, saya kira tidak mungkin mereka bisa melakukan itu semua jika tidak ada perlindungan dari menteri Kominfo Budi Arie yang sekarang menjabat sebagai menteri koperasi Indonesia.”
Mantan menteri Kominfo Budi Arie Setiadi yang menjabat Menkominfo periode 2023-2024 harus bertanggung jawab. BAS diduga mengetahui adanya oknum pegawai Kominfo yang terlibat dengan adanya kasus judi online.
Hingga tulisan ini dibuat, Senin (4/11) lebih dari 23 ribu orang di X menyebut nama Budi Arie Setiadi dalam cuitannya. Hingga masuk dalam tiga topik paling ramai dibicarakan. Demikian juga di platform medsos seperti Tik Tok, Facebook, WhatsApp, dan Instagram juga membahas keterlibatan BAS dalam melindungi situs web judi online.
Gus Rofi’i sebagai Ketum BKN dukung tindakan tegas pemerintah terhadap judi online. Dukungan tersebut ditujukan menteri Komdigi Meutya Hafid atas tindakan tegas pemerintah terhadap pemberantasan judi online.
Meutya hafid mengumumkan 11 pegawai yang sudah ditahan pihak kepolisian karena terlibat kasus judi online yang kini mereka sudah dinonaktifkan. Keputusan penonaktifan ini merupakan langkah awal dari komitmen kementeriannya dalam menjaga integritas dan kredibilitas institusi di tengah tantangan maraknya kejahatan digital.
Judi online sudah menyasar ke lapisan masyarakat. Mereka tergiur membeli dengan harga murah untuk mendapatkan hadiah yang besar. Contohnya pasang dengan harga Rp 10.000 dengan harapan bisa mendapatkan hadiah ratusan ribu bahkan jutaan rupiah. Dan hal itu dilakukan secara terus menerus karena penasaran atau sudah mendapatkan hadiah di awal pembelian.
“Saya setuju adanya tindakan tegas dari pemerintah dan penegak hukum, serta partisipasi masyarakat untuk blokir situs judi online, usut tuntas sampai ke akar-akarnya,” jelas Gus Rofi’i.
Orang yang bermain judi online sebenarnya merugi, karena berapapun uang yang dijadikan judi tidak akan menguntungkan bagi dirinya sendiri, itu hanya permainan bandar judi. Oleh karena itu bagi masyarakat luas hindari bentuk apapun perjudian.
Ketum BKN ini juga merasakan adanya reaksi dari warganet untuk mendesak orang yang sekarang menjabat menteri Koperasi Indonesia untuk diperiksa lebih lanjut pihak kepolisian.
“Dukung Polri untuk memeriksa mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam kasus judi online di Komdigi,” jelas Gus Rofi’i.
Pasalnya beberapa orang telah ditetapkan sebagai tersangka yang diduga mereka adalah orang-orang Budi Arie, salah satunya eks komisaris BUMN Zulkarnain Apriliantony alias Tony. Tentunya atas pengembangan pemeriksaan dari pihak kepolisian akan ditangkap bandar judi online yang terhubung dengan Kominfo era BAS. Karena Tony yang sudah ditangkap mempunyai jaringan yang cukup luas dengan orang-orang di Kominfo.