Humaniora.id, Jakarta – Dilangsir dari media online kbanewscom yang memuat tulisan tentang adanya Forum AKSI kunjungi masyarakat terdampak PSN PIK-2 desak proyek dihentikan. Menurut pemberitaan tersebut Kamis, 14 November 2024 ada sekitar 50 anggota Forum Alumni Kampus seluruh Indonesia (AKSI) akan melakukan kunjungan ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK-2) yang berada Provinsi Banten. Anggota Presidium AKSI Juju Purwantoro memiliki kepedulian nasib rakyat yang berdampak dengan adanya pembangunan PSN dan PIK 2.
Terhadap kejadian ini Ketua Umum (Ketum) Barisan Kesatria Nusantara BKN Muhammad Rofi’i Mukhlis atau biasa disapa Gus Rofi’i menanggapi dengan santai, kepada awak media beliau menuturkan, Sabtu 16/11.
“Saya membaca berita di media online yaitu gerakan forum AKSI, Alumni Kampus Seluruh Indonesia, lha kok jumlahnya hanya 50, padahal kampus seluruh Indonesia jumlahnya banyak dan sudah memiliki alumni yang luar biasa banyaknya bahkan kalau dikumpulkan tak terhitung. Jangan-jangan kelompok ini mengada-ada saja, karena saya melihat gerak-gerik yang menamakan dirinya sebagai kelompok AKSI yang akan mendatangi warga yang berdampak pembangunan proyek PSN dan PIK 2 ini adalah kelompok yang sering wira-wiri demo di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Hehehe jadi lucu juga apakah kelompok AKSI ini faham dan mengetahui tentang proyek PSN dan PIK 2. Apakah mereka ini tahu, apakah yang telah dilakukan oleh PIK 2 terhadap warga yang berdampak dengan adanya pembangunan proyek tersebut. Apakah mereka ini tahu atau faham, apakah mereka tahu dengan adanya PSN dan PIK 2 angka pengangguran yang sudah ditolong oleh pihak pengembang. Berapa orang yang bekerja di sana, berapa orang yang menggantungkan hidup di sana, apakah mereka tahu PIK tahu membangun masjid seluas 4,2 hektar dan juga membangun tempat ibadah lainnya. Ada 4 tempat ibadah umat agama yang dibangun seluas 5 hektar. Jadi mbok ya mikir, katanya mau mendampingi nasib warga berdampak atas pembangunan proyek PSN dan PIK 2. Negara Indonesia kan negara hukum, kalau mau mendampingi ya lewat gugatan ke PTUN, kan seperti itu, jangan memprovokasi warga, jangan menghasut warga, nanti dampaknya itu kasihan orang tua yang diajak dalam forum AKSI tersebut yang menamakan Alumni Kampus Seluruh Indonesia. Padahal para alumni kampus seluruh Indonesia kan banyak jumlahnya bukan hanya 50. Kayaknya ini oknum-oknum yang supaya dilihat seperti orang yang intelektual akhirnya mengatasnamakan alumni kampus seluruh Indonesia.”
Pesan dari Gus Rofi’i, “saya kira mereka yang sering demo adalah mereka yang sering kecewa dengan dirinya sendiri, tidak ada jalan lain, sehingga demo di jalanan sering dilakukan,” demikian tegas Gus Rofi’i kepada awak media.
Perlu diketahui bahwa menurut Muannas Alaidid Kuasa Hukum pengembang PIK 2. Wilayah PSN dan PIK 2 adalah wilayah yang berbeda. PSN luasnya hanya 1.838 hektar dan ini semua kawasan hutan tidak ada pemukiman. Jadi proyek PSN itu tidak ada penggusuran tanah warga, lahan yang dijadikan PSN adalah lahan milik KLHK dulu kementrian lingkungan hidup sekarang dipisah dengan kementerian kehutanan. Tidak ada penggusuran tanah warga terhadap proyek PSN.
Masih menurut Muannas Alaidid di area PIK 2 akan dibangun tidak hanya masjid tapi juga mushola, di setiap gedung nanti ada sarana tempat ibadah seperti mushola untuk mempermudah orang Islam dalam beribadah. Selain itu akan dibangun gedung pusat ekonomi syariah. Dengan dibangunnya masjid megah di atas tanah seluas 4 hektar bisa menampung 6.000 sampai 8.000 jama’ah. Inilah bentuk kecintaan dan kepedulian pengembang terhadap warga yang beragama Islam.