humaniora.id – Seluruh sektor termasuk organisasi kemasyarakatan diharapkan dapat mendukung pembangunan berbasis kebudayaan dari hulu ke hilir secara komprehensif.
Pembangunan berbasis kebudayaan tersebut menjadi komitmen Dewan Pimpinan Pusat Komite Seni Budaya Nusantara (DPP-KSBN).
Oleh karena itu, setiap program yang dijalankan diharapkan dapat diintegrasikan dan disinergikan dengan berbagai komponen. Termasuk dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya bersama membangun kebudayaan.
“Sehingga apa yang diprogramkan hasilnya betul-betul bermanfaat untuk memajukan pembangunan kebudayaan, serta memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Ketua Umum KSBN, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Drs. Hendardji Soepandji, S.H., usai bertemu Direktur Organisasi Kemasyarakatan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, di Jakarta, Kamis (23/02/2023).
Hendardji Soepandji, bersama para pengurus DPP KSBN lainnya langsung diterima Direktur Organisasi Kemasyarakatan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Risnandar Mahiwa, S. Stp., M.Si., ASN.
Ikut serta dalam pertemuan tersebut, diantaranya Eny Sulistyowati S.Pd. , SE , M.M. (Ketua Panitia Pelaksana World Dance Day KSBN), Harry Koko Santoso (Wakil Ketua I Bidang Pagelaran Festival Musik Tradisi dan Orkestra Musik Nusantara KSBN), dan Drs. Djoko Saksono, MBA (Koordinator Bidang Humas & Protokoler).
Hendardji Soepandji mengharapkan, Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) dapat berperan serta mendukung upaya pelestarian budaya bangsa.
Pihaknya menaruh harapan agar masyarakat termasuk insan seni, melalui dukungan Pemerintah dapat berkolaborasi melakukan berbagai terobosan, dan inovasi ikut membangun kemajuan bangsa lewat budaya.
“Secara konkret DPP KSBN mengajukan permohonan ke Kemendagri untuk memberi dukungan pada tiga kegiatan bertarap Nasional dan internasional yang akan digelar DPP KSBN sepanjang tahun 2023,” terang Hendardji.
Tiga kegiatan tersebut meliputi; Peringatan Hari Musik (HMN) – Festival Musik Tradisi dan Orkestra Musik Nusantara mewakili musik asli 38 Provinsi, yang akan digelar di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Kamis, 9 Maret 2023 mendatang.
Selanjutnya Peringatan World Dance Day (WDD) yang akan digelar di Taman Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta, Sabtu, 6 Mei 2023 mendatang.
Berikutnya acara Festival Seni Budaya Nusantara (FSBN), yang menurut rencana akan digelar di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, 22 Juni 2023 mendatang.
Dukungan yang diharapkan, papar Hendardji, agar pihak Kemendagri mendorong para Gubernur se-Indonesia ikut memfasilitasi keberangkatan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) KSBN datang ke Jakarta sebagai peserta acara.
Selain itu, diharapkan Kemendagri juga mendorong Gubernur Provinsi DKI Jakarta agar ikut membantu DPP KSBN sebagai tuan rumah penyelenggaraan tiga event nasional dan daerah.
“Kemendagri dalam hal ini menyambut positif tiga kegiatan ini dan segera mengeluarkan surat yang diminta DPP KSBN,” ujarnya.
Usai memaparkan berbagai Program Kerja DPP KSBN Tahun 2023, menurut Hendardji, Risnandar menyatakan telah mendengar semua rencana yang akan digelar DPP KSBN. Pihaknya akan mendukung sesuai langkah operandi di pemerintahan.
Risnandar berjanji akan menyampaikan harapan Ketua Umum DPP KSBN ke pimpinan Kemendagri terkait dukungan fasilitasi khususnya ke 12 propinsi. Bahkan ke semua provinsi untuk hadir di Jakarta.
KSBN saat ini memiliki kepengurusan; Dewan Pimpinan Wikayah (DPW) di 12 provinsi sejak didirikan tahun 2017 lalu. DPW di tingkat provinsi yang sudah disahkan, adalah Maluku Utara, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTB, Papua, dan Papua Selatan.
Hendardji berharap semua pihak, baik masyarakat, Pemerintah dan semua pemangku kepentingan berkomitmen untuk sama-sama memajukan kebudayaan Nasional.
Sebagai negara adidaya di bidang kebudayaan, menurutnya, Indonesia berpotensi besar dalam memengaruhi peradaban dunia.
“Kita ingin agar kebudayaan menjadi nafas dari kelangsungan hidup bangsa. Menjadi darah kepribadian, menjadi mentalitas dan nilai-nilai kebangsaan anak-anak Indonesia di masa depan,” ungkapnya./*