BANJARNEGARA, humaniora.id – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung pengembangan PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS) dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas produksi makanan siap santap (ransum) yang dibuat PT BAMS. Dengan penambahan mesin baru, kualitas makanan siap santap yang dihasilkan bisa bertahan hingga lebih dari satu tahun.
“Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi makanan siap santap PT BAMS dilakukan dengan menambah sejumlah mesin produksi baru. Diantaranya, boiler, mesin sterilisasi, mesin pengolahan yang higienis serta sarana pendukung lain seperti mesin pengolah air RO (reserve osmosis) untuk menjamin kualitas air dan produk yang dihasilkan,” ujar Bamsoet usai meninjau PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera di Banjarnegara, Jumat (15/9/2023).
Hadir antara lain Manajemen PT BAMS Trisila Juwantara, Manajemen PT Bhineka Jaya Sentosa Ari Sumarto, Adhiarto Karsono, Andri Noviar, Anton Purnama serta konsultan food tech dari Universitas Soedirman Prof. Rifda
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini memaparkan, saat ini PT BAMS telah memproduksi makanan siap santap dalam 19 menu dan varian. Antara lain nasi rendang daging sapi, nasi empal daging, nasi rawon daging, nasi garang asem, nasi opor ayam, nasi kare ayam, nasi ikan cakalang, nasi goreng ikan, nasi ikan sambal hijau dan lainnya. Aneka makanan siap santap tersebut siap untuk mensuplai kebutuhan instansi pemerintah, TNI/Polri maupun swasta dari dalam dan luar negeri.
“Higienitas dan kebutuhan gizi dalam makanan siap santap yang dihasilkan dipastikan telah sesuai standar gizi dan ketentuan lainnya guna memenuhi kebutuhan kalori yang diperlukan. Makanan yang diproduksi juga dibuat dalam kemasan yang disterilisasi untuk bertahan hingga lebih dari satu tahun,” kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, selain memproduksi makanan siap santap, PT BAMS juga memproduksi keripik berbagai buah organik dengan standar tinggi dan tersertifikasi. Produk keripik buah organik yang dihasilkan antara lain keripik nangka, salak, pisang, ubi madu, pepaya, okra, serta edamame.
Kedepan PT BAMS bersama PT BDER Ventures Indonesia dan Eskayvie Global asal Malaysia akan mengembangkan industri pangan berteknologi tinggi, dengan membangun pabrik pengolahan suplemen kesehatan dan makanan. Produk suplemen kesehatan yang diproduksi berbasis herbal, tanpa bahan-bahan kimia. Tetapi, menggunakan bahan-bahan aktif yang alami dan dipatenkan dengan uji klinis
“Indonesia memiliki bahan baku herbal yang melimpah. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Peluang pasar suplemen kesehatan berbasis herbal sangat tinggi. Terlebih, pasca pandemi Covid-19 makin banyak orang mengonsumsi suplemen herbal,” pungkas Bamsoet.