Humaniora.id, Jakarta – Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Sesmenpora) Gunawan Suswantoro menyampaikan harapannya bahwa peluncuran Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN) akan menjadi momentum penting untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kemenpora. Harapan ini disampaikan setelah menghadiri acara peluncuran DBMTN yang berlangsung di Ballroom Carolina Astor, St. Regis, Rasuna Said, Jakarta, pada Rabu (9/10).
“Meski Kemenpora telah memiliki Perpres No.86 tahun 2021 tentang DBON, semoga dengan Perpres No.108 Tahun 2024 tentang DBMTN ini akan lebih terkoordinir,” ungkap Gunawan Suswantoro mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Dito. Ia menambahkan bahwa keluarnya Perpres ini diharapkan dapat memberikan dukungan anggaran yang memadai untuk pengembangan talenta atlet olahraga di Indonesia.
Lebih lanjut, Sesmenpora menjelaskan bahwa kedua Perpres ini diharapkan dapat saling mendukung antara DBON dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) sebagai wadah besar dalam pengelolaan talenta olahraga. “DBON yang dilaksanakan nantinya akan mampu melahirkan talenta-talenta terbaik yang dimiliki bangsa ini,” papar Gunawan.
Kemenpora saat ini telah melakukan langkah nyata melalui program talent scouting yang bertujuan untuk menemukan anak-anak sekolah dasar yang memiliki potensi dalam bidang olahraga. “Anak-anak tersebut akan direkrut dan diberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai, sehingga mereka dapat masuk ke dalam database MTN,” jelasnya.
Konsep MTN sendiri mulai dikerjakan sejak tahun 2018, dengan KSP Moeldoko sebagai inisiator utama. Konsep tersebut telah dikomunikasikan dengan berbagai kementerian terkait seperti Bappenas, BRIN, Kemendikbud, serta Kemenpora. “Indonesia saat ini memiliki 183 juta penduduk produktif hingga tahun 2031 dan ini adalah sebuah kekuatan jika dikelola dengan baik,” ujar Moeldoko.
DBMTN diharapkan menjadi pusat berkumpulnya anak-anak Indonesia yang memiliki talenta unggul serta membangun database talenta tersebut. Moeldoko menegaskan bahwa negara akan hadir untuk memberikan bantuan dan dukungan agar para talenta dapat melanjutkan ke level yang lebih tinggi dalam bidang masing-masing.
“Di tengah kondisi dunia saat ini kita belum terlambat; semua pihak memiliki semangat kuat untuk menyiapkan masa depan Indonesia. Terima kasih kepada kementerian/lembaga terkait atas dukungannya. Kami akan segera mengoperasionalkan program ini meskipun ada transisi pemerintahan,” tambah Moeldoko.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan skema untuk memastikan kehadiran negara bagi para talenta di bidang inovasi agar dapat berkarya di Indonesia. “Setiap tahun kami membuka 500 posisi bagi mereka yang telah menyelesaikan S3 untuk bekerja sesuai passion mereka, termasuk bagi para diaspora,” ujarnya.
Perwakilan dari Kemendikbud juga menambahkan bahwa mereka telah membangun seni dan budaya hub yang memungkinkan masyarakat bergerak di bidang seni dan budaya hingga dapat tampil di tingkat nasional maupun internasional.