humaniora.id – Kamu Harus Tahu! Asal Muasal 5 DSP dan Mengapa Penting? Pengembangan Destinasi Prioritas merupakan salah satu bentuk perwujudan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional tahun 2010-2025 yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2011.
PP ini menjadi dasar pengembangan pariwisata untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi wisata serta mewujudkan industri pariwisata yang menggerakkan perekonomian nasional. Pada tahun 2015, pemerintah untuk pertama kalinya mencanangkan pengembangan pariwisata yang lebih terarah, yaitu 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia di luar Bali.
Sepuluh destinasi terpopuler di luar Bali adalah Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Kepulauan Seribu di Jakarta, Danau Toba di Sumatera Utara, Wakatobi di Sulawesi Utara, Tanjung Bacaan di Banten. , Morotai di Maluku Utara dan Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam retret 15 Oktober 2015 tentang peningkatan pembangunan pariwisata, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa jumlah wisman yang datang ke Indonesia harus ditingkatkan untuk memperkuat dan meningkatkan pariwisata.
Menurutnya, pemerintah harus fokus pada pengembangan dan revitalisasi beberapa destinasi wisata pilihan untuk mendongkrak pariwisata di Indonesia. Amanat presiden untuk lebih fokus pada 10 tujuan itu awalnya diikuti surat nomor dari Sekretariat Kabinet:B-652/Seskab/Maritime/11/2015 tanggal 6 November 2015.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah mempersempit fokus pembangunan kembali ke lima tempat yang kemudian dikenal dengan 5 DSP yakni Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba dan terakhir Likupang yang masuk dalam daftar pada tahun 2019.
Sebelum Indonesia terkena pandemi COVID-19, jumlah wisman meningkat setiap tahun antara 2010 dan 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisman pada 2019 sebanyak 16,11 juta.
Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan 7 juta kunjungan pada tahun 2010[8]. Namun disini pun tidak dapat dipungkiri bahwa kunjungan wisatawan mancanegara selama ini terkonsentrasi di Pulau Bali. Bahkan pada 2020-2024, 41 persen pariwisata Indonesia akan tetap berbasis di Bali, sesuai RPJMN. Data BPS juga menunjukkan bahwa Bandara Internasional Ngurah Rai Bali merupakan pintu masuk terbesar wisatawan mancanegara dari tahun ke tahun.
Karena itu, prioritas pengembangan di luar Bali menjadi semakin penting karena kemungkinan dapat menciptakan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata di luar pulau dewata.
Demikian Asal Muasal 5 DSP Indonesia, perlu kita ketahui untuk membantu pemerintah mengembangkan pariwisata dalam negeri.
Comments 2