Humaniora.id, Jakarta, 10 Februari 2025 – Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI) merayakan ulang tahunnya yang ke-50 dengan mengusung tema “50 Tahun IWAPI: Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas.” Perayaan ini menegaskan komitmen IWAPI dalam mendukung pemberdayaan perempuan di dunia usaha serta memperkuat peran mereka dalam perekonomian nasional.
“IWAPI terus berkolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta untuk membangun ekosistem bisnis yang inklusif dan berdaya saing, terutama bagi perempuan pengusaha,” ujar Nita Yudi.
Dukung Pemberdayaan UMKM Perempuan
IWAPI berkomitmen mendukung program pemerintah, termasuk kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto dalam memperkuat UMKM perempuan. Saat ini, 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, yang menyumbang 61,07% PDB nasional atau setara Rp 8.574 triliun pada 2021.
“Pendidikan vokasi dan pelatihan kerja menjadi kunci agar perempuan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Ketua Umum DPP IWAPI, Ir. Nita Yudi, MBA, menegaskan bahwa selama lima dekade, IWAPI telah menjadi wadah strategis bagi lebih dari 40.000 pengusaha perempuan, dengan 98% di antaranya merupakan pelaku UMKM. IWAPI juga dipercaya sebagai focal point AWEN Indonesia, Advocate & Co-Chair G20 Empowered, serta pemimpin inisiatif Women Empowerment dalam BRICS.
Aksi Sosial: 50.000 Makanan Bergizi untuk Indonesia dan Malaysia
Sebagai bagian dari perayaan 50 tahun, IWAPI membagikan 50.000 Makanan Bergizi (MBG) di 50 titik di Indonesia dan Malaysia, menyasar anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia.
“Kami ingin berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mendukung program pemerintah terkait gizi seimbang,” tambah Nita Yudi.
Masa Depan IWAPI: Digitalisasi dan Inovasi
Ke depan, IWAPI akan fokus pada digitalisasi UMKM, peningkatan akses keuangan, serta pengembangan program edukasi berbasis teknologi guna menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Kami siap mengawal pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045, dengan perempuan sebagai motor penggerak pembangunan,” tutup Nita Yudi.