Semarang, 12 Desember 2024 – Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, DR (HC) Irwan Hidayat, berbagi pengalaman dan strategi dalam mengembangkan institusi pendidikan kesehatan sebagai keynote speaker di Konferensi Internasional ke-6 Stikes Telogorejo Semarang. Dalam acara ini, Irwan menyampaikan gagasan tentang pentingnya diferensiasi untuk menciptakan daya saing di tengah perubahan zaman.
Irwan, yang dikenal sebagai sosok visioner dalam membesarkan Sido Muncul bersama empat saudara kandungnya, menegaskan pentingnya transformasi untuk menjadi institusi yang unik dan inovatif. “Jika institusi pendidikan tidak responsif dan adaptif terhadap perkembangan zaman, maka sulit untuk berkembang dan akan tetap stagnan,” ujarnya.
Menurutnya, Stikes Telogorejo Semarang perlu memiliki keunikan yang membedakannya dari sekolah kesehatan lainnya. Irwan mendorong institusi ini untuk mengintegrasikan nilai-nilai kreatif dalam pengajaran, seperti pembelajaran tentang perawatan tubuh, kemampuan berbicara di depan umum (public speaking), hingga keterampilan menghibur seperti bernyanyi. Hal ini, katanya, dapat menciptakan lingkungan yang menyenangkan sekaligus membangun tenaga kesehatan yang berkualitas dan mampu berkomunikasi efektif dengan masyarakat.
Belajar dari Kesuksesan Sido Muncul
Irwan juga membagikan kisah perjalanan Sido Muncul, yang awalnya menghadapi tantangan besar untuk bersaing di pasar pada periode 1969-1985. “Saat itu, produk kami sulit diterima di pasar, meskipun kualitasnya sudah baik. Kami kemudian menyadari pentingnya uji klinis untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Bersama saudara-saudaranya, J. Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat, Irwan mengambil langkah besar dengan menguji secara klinis produk-produk herbal mereka. Strategi ini berhasil membawa Sido Muncul menjadi salah satu perusahaan herbal terkemuka, dengan produk-produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan produk lain.
“Semua produk itu baik, tetapi bagaimana membuat produk yang memiliki pembeda dan kelebihan tersendiri? Itu yang menjadi kunci,” tambahnya.
Irwan berharap Stikes Telogorejo dapat mengadopsi prinsip yang sama. “Meskipun sama-sama bergerak di bidang kesehatan, Stikes Telogorejo harus memiliki sesuatu yang berbeda agar semakin dikenal publik,” tegasnya.
Optimalisasi Media dan Publikasi
Selain itu, Irwan menekankan pentingnya media dan publikasi dalam membangun citra positif sebuah institusi. Ia menyarankan Stikes Telogorejo untuk aktif memanfaatkan saluran komunikasi dan media massa. “Publikasi ini akan membentuk opini dan menarik minat masyarakat untuk bergabung. Citra positif yang terbangun juga akan meningkatkan kebanggaan para lulusan terhadap almamater mereka,” jelasnya.
Rencana Besar Sido Muncul untuk 2025
Dalam kesempatan tersebut, Irwan juga memaparkan rencana besar Sido Muncul untuk memperkenalkan 60 produk herbal kepada para dokter dan apoteker pada tahun 2025. “Kami sedang menyiapkan paten dan riset literatur untuk mendukung produk-produk ini sebagai referensi di bidang kesehatan. Harapan kami, dokter dan apoteker dapat melihat produk herbal sebagai alternatif yang terpercaya,” ungkapnya.
Dengan pendekatan berbasis ilmiah, Sido Muncul ingin membuktikan bahwa produk herbal tidak hanya aman tetapi juga efektif dalam mendukung kesehatan masyarakat.
Inspirasi untuk Masa Depan Pendidikan Kesehatan
Melalui kisah sukses dan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan di Sido Muncul, Irwan berharap Stikes Telogorejo dapat terus berkembang dan menjadi institusi pendidikan kesehatan yang inovatif dan berkualitas. “Dengan diferensiasi yang jelas, kami yakin Stikes Telogorejo dapat menjadi institusi yang hebat dan dikenal luas,” tutupnya.
Konferensi Internasional ke-6 Stikes Telogorejo ini menjadi momentum penting untuk mendorong transformasi pendidikan kesehatan di Indonesia, dengan mengadopsi nilai-nilai inovasi, adaptasi, dan kreativitas yang telah terbukti sukses di dunia industri.