humaniora.id – Menyoal dunia perfilman berarti sekaligus berbicara mengenai eksistensi organisasi profesi dan lembaga perfilman.
Sejak diakui adanya dunia perfilman Indonesia, berangsur tumbuh berbagai lembaga atau organisasi independen yang membawahi bermacam spesialisasi profesi para insan film. Salah satu diantaranya adalah KFT (Karyawan Film Televisi Indonesia)
KFT terdiri dari 8 divisi profesi, berikut ini kedelapan divisi profesi KFT Indonesia tersebut.
Divisi Penulis Skenario
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Penulisan Skenario Film berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 345 Tahun 2019, penulis Skenario film didefinisikan sebagai pekerja perfilman profesional yang melakukan pengembangan cerita mulai dari ide sampai menjadi sedikit naskah untuk pembuatan film dalam format yang di sebut Skenario.
Divisi Penyutradaraan
Penyutradaraan adalah area kerja pengarah utama pembuatan film dengan cara menerapkan prinsip-prinsip sinematografi.
Bidang ini memiliki fungsi penting dalam menyusun konsep, perencanaan dan pelaksanaan sebuah produksi film sesuai Skenario, bertanggung jawab baik secara kreatif termasuk tatakelola teknis produksi.
Bidang ini mewujudkan Skenario film menjadi sebuah karya film yang siap ditonton.
Divisi Manajemen Produksi Film
Secara umum, Bidang manajemen produk film memiliki tugas untuk membuat perencanaan dan mengelola produksi sesuai dengan anggaran dan jadwal yang ada di dalam rancangan produksi.
Tugas dan tanggung jawab bidang kerja ini adalah membuat perencanaan produksi film, mengatur, mengelola dan mengevaluasi seluruh proses produksi sesuai dengan visi produser.
Proses ini mulai dari penulisan Skenario, persiapan produksi, produksi, pasca produksi hingga materi siap tayang.
Divisi Tata Kamera
Tata Suara film adalah pengalaman aural yang di bangun untuk mendukung cerita sebuah film.
Suara dapat menuturkan kisah secara langsung atau secara tidak langsung untuk meningkatkan kisah.
Meskipun ada mekanisme persepsi terpisah untuk Suara dan image, Suara dapat di integrasi kan oleh penonton bersama dengan image menjadi satu kesatuan yang utuh.
Divisi Tata Artistik
Production Design (Tata Artistik Film) adalah seni visual dan keahlian dalam mendongeng secara sinematik.
Bidang kerja ini bertanggung jawab menginterpretasi Skenario dan visi sutradara serta menerjemahkan ke dalam lingkungan fisik tempat para pemeran mengembangkan karakter mereka dan menyajikan cerita.
Dalam departemen ini Skenario dan visi sutradara di implementasikan melalui metafora visual, paket warna, spesifikasi arsitektur dan periode, lokasi, desain, set, kostum, riasan dan gaya rambut.
Divisi Editing
“Di sinilah keajaiban nyata pembuatan film terjadi. Di sinilah film menjadi hidup”.
Sebuah ungkapan klise yang tak terhindarkan tentang Editing film.
Mengedit, juga disebut sebagai pemotongan, adalah proses memilih bagian shot yang baik dan memenuhi kebutuhan film dan akhirnya membuang sisanya.
Mengedit dengan fasilitas dan Otoritas di film membutuhkan pengetahuan yang luas tentang mekanisme pemotongan.
Divisi Fisual Effect
Visual Effect biasanya di singkat Visual FX atau VFX adalah kreasi atau manipulasi citra di layar dengan cara membuat, mengubah, atau meningkatkan bentuk visualisasi suatu peristiwa, atau kejadian, atau suasana dalam film yang tidak dapat dicapai selama pengambilan gambar live-action pada tahap produksi.
VFX memungkinkan sineas untuk menciptakan alam semesta imajiner yang menakjubkan dan mencapai aksi yang tidak mungkin dibuat oleh film di dunia nyata.