humaniora.id – Penyanyi dan musisi Ageng Kiwi baru saja menyelesaikan lawatannya ke Istanbul Turki dalam rangka pengenalan dan pendekatan dua budaya bangsa.
Selain bertemu dengan masyarakat Indonesia yang bekerja dan kuliah di negera berjuluk transcontinental tersebut, Ageng juga bertemu dengan sejumlah pejabat Indonesia, diantaranya Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama.
Tampil di Festival Pasar Senggol – wadah bagi orang-orang Indonesia di kota itu, Ageng Kiwi tampil memukau membawakan lagu-lagu Indonesia sebagian bergenre campursari.
Festival Pasar Senggol merupakan episentrum Asia yang menjajakan berbagai makanan, minuman, kerajinan tangan, budaya, kewirausahaan, dan persahabatan antar bangsa, khususnya Indonesia.
Turki merupakan Negara yang mewariskan sejarah peradaban Islam di dunia. Negara yang letak wilayahnya melintasi dua benua Eropa dan Asia.
Turki surga bagi para arkeolog dan sejarawan dunia. Memiliki 10 situs warisan dunia oleh UNESCO. Negara ini memiliki beberapa kesamaan dengan Indonesia, mulai dari sistem pemerintahan hingga masalah kebudayaan dan multi agama.
Walau jadwal yang padat, Ageng Kiwi masih sempat jalan-jalan menikmati keindahan kota serta mampir di beberapa restoran masakan Indonesia dan Turki.
Di kota yang pada masa lalu bernama Konstantinopel tersebut banyak situs bersejarah, seperti istana-istana, masjid-masjid, pasar-pasar hingga keindahan Selat Bosphorus yang menawan.
Ageng Kiwi beserta rombongan juga sempat menikmati makan malam di salah satu restoran bonafit di pinggir Selat Bosphorus.
Ageng Kiwi bersama rombongannya meninggalkan tanah air sejak Kamis (26/09/2024), hingga Rabu (02/10/2024). Tampil di Festival Pasar Senggol (Indonesia Festival Event), Sabtu (28/09/2024). Silaturrahmi dengan masyarakat Indonesia dan mahasiswa di Istanbul, Minggu (29/09/2024).
Istanbul potret unik perjumpaan peradaban Timur dan Barat. Turki masa lalu, masa kini, dan prospek masa depannya selalu menarik untuk dikunjungi./***