humaniora.id – Ekosistem kebudayaan tidak tumbuh dengan sendirinya. Melainkan perlu impuls agar dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Maka yang harus di lakukan adalah bagaimana membangun pranata kebudayaan yang dapat memberi pencerahan, pemikiran, dan jalan baru bagaimana budaya Indonesia berkembang dalam kebiasaan masyarakat digital saat ini.
Demikian antara lain di kemukakan Ketua Umum KSBN (Komite Seni Budaya Nusantara), Mayor Jenderal TNI (Purn.) Drs. Hendardji Soepandji, S.H., di acara Pengukuhan DPP KSBN (Dewan Pimpinan Pusat Komite Seni Budaya Nusantara), di Kirana Ballroom Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jum’at, 28 Oktober 2022.
“Kami belum melihat baik Pemerintah maupun masyarakat menjalankan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 secara konsisten dan berkelanjutan. Maka kami sepakat untuk menerjemahkan UU itu lebih konkret,” tutur Hendardji Soepandji.
Upaya memajukan kebudayaan, lanjut Hendardji, sangat penting di tengah berbagai tantangan abad ini. Eksistensi dan urgensi pranata budaya sebagai sarana mengekspresikan dan mengapresiasi budaya merupakan hal tak dapat di tawar.
“Oleh karena itu KSBN telah melakukan berbagai tindakan nyata. Ikut menangani berbagai kegiatan budaya secara lebih sistematis sejak dan setelah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan,” ujarnya.
Menurut Hendardji, pranata budaya atau organisasi kebudayaan saja tidak cukup. Namun perlu orang-orang yang cakap dan berintegritas.
“Di dalam pranata itu perlu orang-orang yang komit. Makanya saya pilih betul orang-orang yang komit. Selanjutnya selain sumber daya manusia perlu sarana dan prasarana. Seperti Rumah Budaya KSBN itu bagian dari sarana dan prasarana,” paparnya.
Hendardji berharap semua sumber daya manusia yang telah setuju dan bersedia duduk di kepengurusan DPP KSBN berkomitmen untuk sama-sama memajukan kebudayaan Nasional.
“Sebagai negara adidaya di bidang kebudayaan, Indonesia berpotensi besar dalam memengaruhi peradaban dunia. Kita ingin agar kebudayaan menjadi nafas dari kelangsungan hidup bangsa. Menjadi darah kepribadian, menjadi mentalitas dan nilai-nilai kebangsaan anak-anak Indonesia di masa depan,” ungkapnya.
KSBN saat ini memiliki kepengurusan; Dewan Pimpinan Wikayah (DPW) di 12 provinsi sejak di dirikan tahun 2017 lalu. DPW di tingkat provinsi yang sudah disahkan, adalah Maluku Utara, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTB, Papua, dan Papua Selatan.
“Karena memang baru di tahun 2017. Pandeminya tiga tahun. Otomatis organisasi operasi baru dua tahun,” terangnya.
Menurut Hendardji, ada di 12 provinsi DPW KSBN yang sudah di sahkan. Ada di delapan provinsi lain DPW yang pengurusnya sudah terbentuk, namun belum memiliki Ketua. Embrio delapan Provinsi tersebut tengah berproses menjadi delapan DPW.
“Suatu pekerjaan yang memerlukan ketekunan dan keuletan tersendiri dalam ikut membangun Kebudayaan. Kami kesulitan mencari ketua sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan organisasi. Ini tantangan bagi DPP KSBN Periode Tahun 2022 – 2027. Mudah-mudahan lima tahun ke depan pengurus KSBN bisa terbentuk di 37 provinsi,” harap Hendardji.
KSBN yang berdiri sejak tahun 2017 hakekatnya untuk menyambut UU No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. UU ini memiliki fungsi terkait dengan Perlindungan Kebudayaan; Pengembangan Kebudayaan; Pemanfaatan Kebudayaan, serta Pembinaan Kebudayaan. Meliputi 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan, mulai dari tradisi Lisan hingga Olah Raga Tradisi.
KSBN telah melakukan berbagai upaya, antara lain melakukan visitasi, sosialisasi dan supervisi berbagai kegiatan berbasis seni budaya di berbagai daerah di Indonesia.
Termasuk juga melakukan lawatan budaya ke berbagai Negara di berbagai benua, antara lain ke Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa Timur, Eropa Tengah, Eropa Barat, Afrika Utara, Afrika Barat, serta beberapa Negara di Asia.
Agenda kegiatan KSBN Tahun 2023, antara lain; Peringatan Hari Musik Nasional 2023, yang akan digelar di Kota Tua Jakarta, pada 9 Maret 2023. Selanjutnya KSBN melibatkan 10.000 penari akan memperingati Hari Tari Sedunia, pada 29 April 2023. Menggelar Festival Budaya Nusantara dengan dukungan 12 DPW, di Kepulauan Seribu, Jakarta, Juni 2023 mendatang.
KSBN juga akan menggelar Lomba Film Pendek, Lomba Film Karya Digital Audio Visual Seni Budaya Nusantara secara Nasional, dan Lomba Tradisi Lisan sepanjang tahun secara Nasional.
“Cara baru berinteraksi salah satunya lewat film. Film selalu erat dengan budaya. Kita akan memproduksi film-film berbasis budaya. Banyak aktifitas yang di kembangkan tahun depan. Baik secara nasional maupun internasional. Semua di jalankan oleh pengurus yang telah di lantik hari ini,” ujarnya.
Pada Peringatan Hari Musik Nasional 2023 nanti, melalui Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek, kata Hendardji, DPP KSBN berusaha mengundang UNESCO. Upaya tersebut antara lain dalam rangka mempercepat proses agar alat musik Kolintang asal Indonesia segera di akui sebagai ‘Warisan Budaya tak Benda’ di Badan PBB.
DPP KSBN mengupayakan agar UNESCO mempercepat Reog Ponorogo di akui sebagai ‘Warisan Budaya tak Benda.’ DPP KSBN juga berusaha melakukan pendekatan ke MPR agar Sosialisasi 4 Pilar MPR bisa di lakukan dalam bentuk Festival Seni Budaya Nusantara.
“Harapannya agar Pancasila sebagai ideologi Negara dapat lebih di hayati dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai ideologi Negara dan falsafah bernegara punya arti penting dalam mewujudkan keutuhan NKRI dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Hendardji.
Hal itu menurutnya, akan jauh lebih efektif apabila seni dan budaya diberdayakan. “Pendekatan budaya menjadi hal penting dalam melakukan diplomasi. Oleh karena itu kita mengenal diplomasi budaya,” tambahnya.
Hendardji juga mengingatkan, masa purnabakti tidak berarti berhenti mengabdi untuk Bangsa. Api pengabdian akan terus membara bagi semua seniman dan budayawan.
“Kalau suatu saat kita sudah tidak ada itu hanya undur diri dari panggung pengabdian. Karena memang tidak ada festival yang tidak berakhir. _Senior citizen never die but fade away,”_ ungkapnya.
Hadir di acara pengukuhan Pengurus DPP KSBN tersebut, antara lain; Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H., yang juga Dewan Pengawas KSBN.
Hadir juga 126 orang Pengurus DPP KSBN yang di kukuhkan. Mereka adalah para seniman dan budayawan dari berbagai latar belakang kelompok etnik dan dari berbagai daerah di Indonesia.
“KSBN wadah strategis yang dapat menjadi tiang penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara dalam lingkup ‘nguri uri’ (merawat) budaya. Para pengurus KSBN posisi kita sangat strategis. Tidak hanya mitra pemerintah atau Negara, tapi melaksanakan aktifitas sendiri yang betul-betul akan di rasakan manfaatnya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. Oleh karena itu semangat menggelora yang di sampaikan Ketua Umum harus menyebar ke seluruh nusantara,” sambut Ma’ruf Cahyono.
Sebagai bentuk apresiasi seni dan budaya di acara ini juga di tampilkan berbagai acara kesenian, antara lain; Tarian Untaian Nusantara 1 KSBN, dan Orkestra Musik Nusantara. Grup kesenian berbasis seni tradisi ini juga akan mengisi program peringatan Hari Musik, Hari Tari Sedunia, dan Festival Budaya Nusantara yang di selenggarakan KSBN tahun depan.
Acara Pengukuhan Pengurus DPP KSBN sekaligus ditandai dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda dalam bentuk penampilan Orkestra Musik Nusantara. Simbolisasi melalui alat musik yang di ambil dari bumi Nusantara dengan instrumen musik yang berbeda karakter, antara lain; tiup, gesek, pukul, dan petik.
“Tentu ini menjadi simponi indah yang menyiratkan Bhinneka Tunggal Ika. Bahwa perbedaan yang menyatu menjadi kekuatan dan keindahan dalam hidup,” tutur Hendardji menutup./***
Jakarta, 28 Oktober 2022
Thanks fⲟr the good writeup. It actually was a enjoyment account
it. Ԍlancе complex to far introduced agreeable fropm you!
By the waү, how cаn we keep in touch?