humaniora.id – Indonesia kembali kehilangan salah satu sastrawan terkemuka, Yudhistira Ardi Noegraha Moelyana Massardi, atau yang lebih di kenal dengan nama pena Yudhistira A.N.M. Massardi.
Lahir pada 28 Februari 1954 dan berpulang pada 2 April 2024, Yudhistira adalah sosok yang produktif dan berkontribusi besar dalam dunia kepenulisan Indonesia.
Pada tahun 1977, Yudhistira meraih penghargaan kumpulan puisi terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta.
Salah satu karya terbaiknya, “Sajak Sikat Gigi,” menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jakarta dengan bahasa yang jujur, polos, dan penuh kelakar.
Kumpulan puisi ini kemudian diluncurkan kembali pada tahun 2019, menunjukkan keberlanjutan dan kebermaknaan karyanya dalam literatur Indonesia.
Selain sebagai penyair, Yudhistira juga di kenal lewat trilogi novelnya, “Arjuna Mencari Cinta,” yang di terbitkan pada tahun 1977, 1981, dan 1984.
Novelnya yang lain, “Aku Bukan Komunis,” meraih juara harapan sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1977.
Karya ini kemudian di terbitkan dengan judul “Mencoba Tidak Menyerah” pada tahun 1996.
Yudhistira A.N.M. Massardi pernah sekolah di SMA Taman Siswa, Yogyakarta. Setelah itu, pada tahun 1972 ia sempat mengikuti pendidikan di Akademi Sinematografi LPKJ selama satu semester.
Ia pernah menjadi redaktur majalah Le Laki (1976-1978), majalah Tempo (1979-1981), majalah Jakarta Jakarta (1985-1987), majalah Editor (1988), dan Gatra.
Tahun 1981 ia mengikuti konferensi Pengarang Asia di Manila. Tahun 1983 ia mengunjungi Jepang. Ia juga pernah mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Amerika Serikat.
Yudhis banyak menulis lirik yang kemudian di lagukan duet kakak-beradik Franky dan Jane.
Yudhistira A.N.M. Massardi Tak hanya sebagai penulis
Yudhistira juga merambah dunia jurnalistik sebagai redaktur untuk beberapa majalah ternama di Indonesia.
Selain itu, ia juga aktif menulis naskah sandiwara, skenario film, dan buku nonfiksi. Kontribusinya juga terasa di dunia musik, dengan lirik-lirik lagu yang di lantunkan oleh beberapa musisi ternama.
Selama kariernya, Yudhistira juga mengikuti berbagai konferensi dan program penulisan internasional, seperti International Writing Program di Universitas Iowa, Amerika Serikat, pada tahun 1981.
Semua pencapaian dan sumbangsihnya membuatnya menjadi salah satu tokoh yang sangat di hormati dalam dunia kepenulisan Indonesia.
Terima kasih, Yudhistira A.N.M. Massardi. Atas dedikasi dan kontribusi luar biasa Anda bagi sastra Indonesia. Semoga karya-karya Anda akan terus menginspirasi dan di kenang oleh generasi-generasi mendatang. Selamat jalan.