humaniora.id – ILIR7 Band namanya meroket dan dikenal luas oleh pecinta musik pop Tanah Air, lewat single milik mereka yang berjudul “Salah Apa Aku” atau orang banyak menyebutnya dengan “Setan Apa Yang Merasukimu”, viral di berbagai jejaring sosial media pada penghujung tahun 2019.
Bahkan single ini didaulat menjadi nominasi peraih penghargaan Billboard Indonesia Musik Award 2020, untuk kategori Top Karaoke Song Of The Year dan Top Streaming Song Of The Year (Video).
Sepanjang perjalanan karier dan bergabung bersama ASCADA Musik, tercatat beberapa single hits lainnya seperti Jangan Nakal Sayang, Kekasih Gelap, Cinta Terlarang, Sakit Sungguh Sakit yang sukses dan diapresiasi positif, oleh pecinta musik pop Indoesia.
Mulai berkiprah sejak tahun 2012, kehadiran ILIR7 Band kini sudah mendapatkan tempat tersendiri di hati pecinta musik pop Indonesia.
Band asal kota Lubuklinggau Sumatra Selatan, yang hingga saat ini beranggotakan Ave (Vokal), Vic (Bass), Zinx (Gitar) dan Richie (Drum). Dengan karya – karya originalitas yang mereka miliki, telah mampu memberi warna tersendiri, dalam sejarah perjalanan industri musik Tanah Air.
10 tahun bukanlah rentang waktu yang singkat bagi sebuah band, untuk tetap bisa bertahan di industri musik yang sangat cepat perubahannya.
Hal ini bisa mereka capai karena ILIR7 Band secara konsisten mampu menghadirkan karya – karya musik mereka, di setiap waktunya.
Tak terkecuali di tahun 2022 ini, setelah sempat merilis single “Sutradara Cinta” di bulan Februari, kini menjelang akhir tahun, ILIR7 Band kembali merilis single terbaru lainnya yang berjudul “Ke Lain Hati”.
Dari sisi musikalitas, single ini semakin memperkuat benang merah warna musik ILIR7 Band, yang berkarakter.
Single “Ke Lain Hati” masih mempertahankan paduan notasi notasi sederhana, yang dengan mudah bisa dicerna oleh pendengar, berpadu dengan warna vocal khas Ave, menjadi kekuatan tersendiri, dari single ini.
“Kalo untuk genre atau warna musik, kami mengusung musik pop kreatif, namun kami kembalikan kepada pendengar untuk memilah dan mengelompokan warna musik kami”, ungkap Ave memberi alasan diplomatis, tentang warna musik bandnya tersebut.
Single ini dikemas ke dalam sebuah komposisi musik pop yang manis, selaras dengan kisah yang hendak disampaikan dari tiap penggalan liriknya. Masih mengusung tema cinta, sebagai sebuah alasan rasional, untuk dapat dengan mudah, diterima pecinta musik Tanah Air.
“Menceritakan tentang seseorang yang selalu setia menemani di saat pasangannya susah dan terjatuh, namun berujung dengan pengkhianatan”, tambah Vic menjelaskan tema single terbarunya ini.
Single ini kami rilis, sebagai jawaban atas eksistensi dan produktifitas kami, di Industri musik Tanah Air, juga kami jadikan sebuah momentum yang tepat, untuk meraih kepercayaan yang lebih tinggi lagi, dari seluruh pecinta musik Tanah Air”, tambah Ave menjelaskan harapannya atas dirilisnya single ini.
“Sebuah kebanggaan, band dari daerah bisa tembus ke Jakarta, dan kedepannya, kami berharap agar karya kami bisa didengarkan oleh lebih banyak orang lagi, dan memotifasi kami untuk bisa menciptakan karya musik original” ungkap Vic, mewakili harapan mereka.
“Tidak bisa kami pungkiri kami lahir dari lingkungan keluarga pemain musik irama melayu di daerah kami, jadi seolah sudah menempel dengan sendirinya dengan musik yang kami ciptakan”, pungkas Ave menceritakan pengaruh dalam warna musik Ilir7 Band./*
Comments 1