humaniora.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo menghadiri Festival Pemuda Indonesia Tahun 2023. Acara dalam rangka Bulan Pemuda menuju peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan di gelar di Lapangan Kantor Kemenpora, Senayan-Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Tak kurang dari sekitar lima ribuan ada muda dari berbagai elemen turut hadir dalam memeriahkan kegiatan Festival Pemuda Indonesia 2023 tersebut. Terlihat Sang Menpora duduk bersama keluarga berbaur dengan penonton lainnya menyaksikan para penampil di panggung.
Acara ini sebenarnya bagian dari rangkaian dari bulan pemuda. Di bulan Oktober adalah bulan pemuda yang menuju hari sumpah pemuda.
“Alhamdulilah kemarin, ratusan organisasi kepemudaan ikut terlibat dalam kegiatan keolahragaan, baik olahraga modern seperti badminton, tenis meja, futsal maupun olahraga tradisional seperti tarik tambang, gobak sodor misalnya” ujar Menteri Dito.
Hari Sabtu (14/10/2023) dan Minggu (15/10/2023) adalah kegiatan puncak dengan menggabungkan beberapa kegiatan seperti seminar kepemimpinan muda, workshop digital, serta festival musik. Khusus kegiatan festival musik di selenggarakan dua hari.
Menurut Menpora Dito, kegiatan ini sengaja di laksanakan di kantor kemenpora. Sejak awal ingin menjadikan kemenpora sebagai rumahnya anak muda.
Menpora berharap semoga kegiatan ini bisa merajut silahturahmi sesama anak muda Indonesia di semua elemen.
Ketika di tanya tentang apakah ini merupakan gebrakan baru bagi kemenpora, Menpora Dito menyampaikan sebenarnya ini merupakan event yang relevan dengan anak muda yang sebelumnya sudah pernah di laksanakan.
Kegiatan kali ini menambahkan beberapa sektor, tidak hanya band dan musik saja, tapi ada yang lain pantomin, teater, dance, komika dan sebagainya.
Selama ini yang lebih di kenal kegiatan kemenpora terasosiasi dengan kegiatan olahraga, kali ini kegiatan lebih luas di sektor “youth movement”nya juga di sertakan, sehingga lebih terlihat dan lebih mewarnai.
“Kedepannya kegiatan seperti ini akan di garap lebih serius. Kegiatan seperti pertukaran pemuda dengan negara lain, program wirausaha, program kepemimpinan” papar Dito.
Di singgung tentang hasil capaian Indonesia di Asian Games 2023, Sang Menteri mengakui secara jujur bahwa target tidak sesuai dengan harapan.
Seperti diketahui Indonesia gagal total menempatkan atletnya sebagai juara di cabang olahraga bulutangkis pada perhelatan Asian Games 2023 kemarin. Keterpurukan cabang olahraga ini di alami setelah 63 tahun, dimana kita selalu menorehkan prestasi.
Atas kegagalan tersebut pengurus PBSI di panggil oleh Menpora dan menghasilkan 16 point evaluasi. Pada point ke 16 evaluasi tersebut PBSI sudah membentuk Tim Pokja Menuju Olimpiade Paris 2024.
Ini demi meraih sukses di Paris 2024 nanti. Tim di ketuai Fadil Imran, Sekjen PP PBSI dengan melibatkan banyak pihak. Ada dokter, profesor sports science dari UPI Bandung, pakar motivasi, legenda bulutangkis, para peraih emas Olimpiade.
“Ini merupakan salah satu langkah cepat yang patut kita apresiasi dari PBSI dalam rangka mempersiapkan olimpiade. Karena badminton memang selalu andalan kita di olimpiade” tutup Dito. (igma)