Humaniora.id, Surabaya, 19 Agustus 2024 – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, menegaskan komitmennya untuk menjalankan mandat dari para kiai dalam upaya ‘Dandani’ atau memperbaiki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mandat ini diberikan oleh Rais Aam PBNU dan menjadi tanggung jawab yang harus dilaksanakan hingga mencapai keberhasilan.
Hari ini, Gus Yahya telah mengadakan pertemuan dengan puluhan kiai dari berbagai daerah di Indonesia di Kantor PCNU Surabaya. Pertemuan ini merupakan langkah awal dalam menindaklanjuti mandat para kiai untuk memperbaiki PKB, yang selama ini identik dengan Nahdlatul Ulama (NU).
“Kami tidak akan berhenti sampai berhasil. Mandat dari para kiai bahwa kami harus terus berikhtiar dan tidak boleh berhenti sampai berhasil,” tegas Gus Yahya dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa Tim Dandani PKB dari PBNU akan bekerja keras untuk memastikan partai ini kembali ke jalur yang benar.
Gus Yahya juga menyampaikan harapannya agar PKB dapat mengembalikan peran ulama dalam pengambilan keputusan partai. Hal ini sejalan dengan semangat awal pendirian PKB oleh PBNU pada tahun 1998, yang bertujuan untuk menjadikan partai sebagai wadah kepemimpinan ulama dalam politik.
“Kami mendesak kepada PKB agar mengembalikan kepemimpinan ulama. Karena dulu PKB didirikan oleh NU dengan mandat sebagai wadah kepemimpinan ulama di dalam politik,” ungkapnya dengan tegas.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga membantah anggapan bahwa PBNU ingin mengambil alih PKB. Ia menegaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk memperbaiki PKB agar kembali ke khittah partai saat didirikan. “Itu sebenarnya bukan urusan kami (mengambil alih PKB), itu urusan internal PKB soal kepemimpinan ya. Tapi kami artinya soal siapa mau disuruh jadi pemimpin dan lain-lain itu urusan internal PKB,” tandasnya.
Dengan semangat dan komitmen yang kuat, Gus Yahya dan Tim Dandani PKB siap untuk menjalankan tugas mulia ini demi kemajuan dan keberhasilan Partai Kebangkitan Bangsa. Mari kita dukung bersama upaya ini agar PKB dapat kembali menjadi rumah bagi para ulama dan masyarakat luas.