humaniora.id – Bekasi – Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing sering juga dikonsentrasikan sebagai kebijakan setempat “local wisdom” atau pengetahuan setempat “local Knowledge” atau kecerdasan setempat “local Genius”.
Sains modern dianggap memanipulasi alam dan kebudayaan dengan mengobyektifkan semua kehidupan alamiah dan batiniah dengan akibat hilangnya unsur “nilai” dan “moralitas”. Sains modern menganggap unsur “nilai” dan “moralitas” sebagai unsur yang tidak relevan untuk memahami ilmu pengetahuan.
Sekolah Menengah Atas Swasta Yayasan Fisabilillah (SMAS YASFI) mengusung tema Gelar Karya kearifan lokal, menampilkan berbagai karya kreatif yang mengangkat kekayaan budaya lokal yang dilaksanakan pada 13 Agustus 2024 di SMAS YASFI, Jatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa siswi SMAS YASFI kelas X hingga kelas Xll. Karya-karya tersebut merupakan hasil dari proses pembelajaran yang mendalam tentang nilai-nilai luhur budaya dari beberapa daerah yang ada di Indonesia diantaranya Sulawesi selatan, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan DKI Jakarta.
Menurut Kepala sekolah SMAS YASFI, Wisnu Dwi untoro, S.E “Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas siswa, tetapi juga menjadi kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar. Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAS YASFI membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga harus relevan dengan kehidupan nyata dan memberikan manfaat bagi masyarakat”.
“Melalui Gelar Karya kearifan lokal, siswa-siswi SMAS YASFI menunjukkan kreativitas yang luar biasa dalam menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan teknologi modern, dengan pelaksanaan proyek kearifan lokal, diharapkan semakin menambah wawasan siswa-siswi SMAS YASFI terhadap kearifan lokal masyarakat dan memupuk rasa toleransi, kebhinekaan dan kegotongroyongan” lanjutnya.
Ivy, salah satu murid kelas X-1 dan teman-teman sekelasnya mendapat tema tentang budaya Betawi. Menurutnya “Proyek pertama ini bertema Kearifan Lokal, dengan mengangkat budaya Betawi. Suku Betawi (bahasa Betawi: Orang Betawi) adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kekerabatan etnis dengan Melayu, Sunda, dan Jawa. Umumnya, Orang Betawi mendiami wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya. Kemunculan Betawi pertama kali pada abad ke-18 sebagai suatu komunitas dari beberapa etnis yang menetap di batavia. Semoga dengan adanya proyek kearifan lokal ini, semakin menambah wawasan teman-teman terhadap kearifan lokal .” Pungkasnya./in