humaniora.id – Forum Mujalasah Mursyid, Masyayikh Thoriqoh Mu’tabarah (FM3TM) menyelenggarakan munajat umat dan peringatan Hari Santri Nasional bertempat di Convention Hall Jakarta Islamic Center, sabtu 21/10/2023.
Acara yang sedianya menghadirkan Dr. KH. Didi Supandi, Lc. MA, (Ketua Umum MUI Jakarta Timur), Dr. KH. Samsul Ma’arif. MA, Ketua PWNU DKI Jakarta 2021-2026, Mayjen (Purn) H. Neno Hamriono, MM sebagai pembicara. Namun Dr. KH. Didi Supandi, Lc. MA dan Mayjen (Purn) H. Neno Hamriono, MM berhalangan hadir sehingga di wakilkan kehadirannya.
Menurut ketua panitia Ustadz Ahmad Izin Arrifai, kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali perjuangan santri dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Di ikuti sekitar oleh sekitar seribu undangan yang hadir, mereka tampak khidmat mendengarkan ceramah dari nara sumber. Beberapa komunitas seperti Komunitas Jakarta Islamic Center, komunitas Bira Rohani, komunitas One Day One Juz, komunitas The Energ of Sufi (THEOS) dan komunitas lainnya hadir.
Acara di awali dengan pembacaan istighosah dan munajat serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars syubbanul wathon. Selanjutnya lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang di bawakan oleh Ust Nendi S.Pd.I.
Dalam sambutannya Drs. KH. Saiful Bahri, MA selaku Rais Aam Pengurus Pusat FM3TM menyampaikan hari santri nasional berkaitan erat dengan resolusi jihadnya para ulama dan para santri yang pada waktu itu di pimpin oleh KH. Hasyim Ashari. Beliau adalah ulama yang paling berpengaruh pada saat itu, bahkan sampai sekarang.
Sementara itu Dr Marhadi muhayyar Lc. MA yang bertindak mewakili Dr. KH. Didi Supandi, Lc. MA menyampaikan esensi santri kenapa perlu di peringati? Karena santri ini kaya dengan nilai-nilai spiritual, intelektual dan ketakwaan.
Indonesia telah mencatat seorang santri yang menjadi presiden Indonesia yaitu Gus Dur. Saat ini pun seorang santri sedang menjadi pemimpin yaitu Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.
Maka tidak salah negara menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, karena besarnya peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Pembicara lainnya, Dr. KH. Samsul Ma’arif. MA, menyebutkan bahwa santri itu terbagi menjadi 2 yaitu santri hakiki dan santri maknawi, tetapi yang penting adalah bagaimana mempunyai jiwa semangat santri. Beliau menyampaikan ada tiga semangat yang wajib untuk santri.
Yang pertama adalah semangat mempertahankan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai pendidikan dan nilai-nilai akhlakul karimah. Kedua adalah seorang santri harus selalu mempunyai spirit untuk terus belajar. dan yang ketiga adalah spirit santri untuk selalu menjadi teladan moralitas, teladan adab dan teladan akhlak.
Acara di tutup dengan pembacaan doa yang di pimpin oleh KH Ibnu Abidin, Lc. MA.
“Kedepan kami akan berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan ini lebih meriah lagi, lebih banyak yang kita undang”, tutup Ustadz Ahmad Izin Arrifai yang juga menjabat sebagai Sekum FM3TM ini.
Selamat Hari Santi Nasional 2023. Jihad Santri, Jayakan Negeri!