Humaniora.id, Jakarta – Sejumlah tokoh, akademisi, praktisi, pendidik di bidang seni Tari berkumpul berdiskusi bersama untuk melakukan finalisasi peta okupasi nasional dalam kerangka kualifikasi area fungsi seni tari Indonesia di Hotel Grand Whizz Jakarta pada tanggal 27 Juli 2023. Penyelenggaran diskusi terpumpun secara hybrid ini adalah ASETI Asosiasi Seniman Tari Indonesia dan difasilitasi oleh Direktorat PTLK Kemendikbudristek. Pada pertemuan dua kali sebelumnya telah disimpulkan berdasarkan potret lapangan, okupasi apa saja yang ada dalam industri seni pertunjukan terutama untuk bidang seni Tari.
Mengutip BAPPENAS dokumen yang disusun untuk memetakan jenis-jenis jabatan/okupasi/profesi yang ada di berbagai bidang, sub bidang maupun area fungsi di semua jenis pekerjaan.
Agustina Rochyanti selaku Ketua Umum ASETI menegaskan Peta Okupasi Nasional bidang Tari ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan program pembelajaran, kurikulum ataupun paket pelatihan sesuai dengan kebutuhan industrinya. Menjadi dokumen yang akan mengharmonisasi, sehingga dunia industri dan Pendidikan, pelatihan terkait akan selalu melengkapi dan memutakhirkan peta okupasi tersebut seiring dengan dinamika yang terjadi di industri.
Sudah saatnya bidang Tari memutakhirkan dan mempunyai Peta Okupasi Nasional yang dirumuskan oleh pemangkunya, seperti yang telah dilakukan oleh bidang profesi lainnya.
Para Pemangku tari hadir dalam finalisasi ini : Yulianti Parani, Sal Murgiyanto, Nungki Kusumastuti, Sulistyo Tirtokusumo, Wiwiek Sipala, Agustina Rochyanti, Suryandoro Swargaloka, Jefriandi Usman, Fafa Utami, Alfiyanto Wajiwa, Een Herdiani, Embie C Noor, Yusuf Susilo, Rury Nostalgia, Sabrina Salawati, Peni Puspito, Aidil Usman, Ressa Rizky M, Wahyuni Dauly, Bambang Sriyanto, Yogi Hadiansyah, Atien Kisam, Nurwahidah, Dian Anggraini, Maharani Pane, Ari Pandawa, Dindin Heryadi, Muhammad Nursyam, Peterina Kobat, Mawar Desember, Gita Novia, dan yang lain.
ASOSIASI SENIMAN TARI INDONESIA – ASETI