Humaniora.id, Jakarta, 14 Maret 2025 — Setelah mengeluarkan trailer dan poster resmi yang memikat, film terbaru karya Joko Anwar, “Pengepungan di Bukit Duri” atau “The Siege at Thorn High”, kini mempersembahkan serial video di balik layar yang menawarkan pandangan mendalam tentang proses kreatif pembuatan film ini. Mengisahkan situasi kacau di Jakarta tahun 2027, film ini menyoroti kemunduran yang dialami kota besar Indonesia.
Set sekolah SMA Bukit Duri yang menjadi lokasi utama film ini dibangun di atas bangunan bersejarah, Laswi Heritage di Bandung. Dalam cerita, sekolah ini awalnya adalah penjara yang kemudian direnovasi. Tim artistik menciptakan 22 titik set, termasuk ruang kelas dan ruang kepala sekolah. Joko Anwar, penulis dan sutradara, menyatakan, “Set sekolah di ‘Pengepungan di Bukit Duri’ adalah sebuah sekolah yang dalam cerita tadinya berupa penjara, yang direnovasi dan dialihfungsikan sedemikian rupa sehingga bisa digunakan sebagai sekolah.”
Desainer produksi, Dennis Sutanto, menambahkan, “Total hari set-nya sendiri sekitar 2 minggu lebih, dengan 60–70 set builder. Jadi masing-masing ruangan kami coba bangun ceritanya.” Latar lain dalam film ini menunjukkan kondisi pecinan underground yang mencerminkan kemunduran, dengan sampah berserakan dan coretan di tembok. Dennis menjelaskan, “Lebih rusuh, lebih banyak orang yang berani mengekspresikan diri tapi tidak dengan cara yang benar. Jadi banyak terjadi perusakan di mana-mana.”
Sinematografer Jaisal Tanjung menjelaskan tentang pemilihan warna yang kontras untuk film ini, yang disesuaikan dengan karakter. “Lebih ber-story telling dibanding membuat style-style yang berlebihan. Senatural dan seorganik mungkin, itu yang ingin kami capai,” katanya. Joko Anwar menambahkan bahwa setiap karakter dalam film ini bukan digambarkan sebagai jahat, tetapi terjebak dalam ketidakberuntungan. Ia berharap penonton dapat merenungkan situasi Indonesia saat ini melalui film ini.
“Pengepungan di Bukit Duri” adalah hasil kolaborasi antara Amazon MGM Studios dan Come and See Pictures, dan akan tayang di bioskop Indonesia pada 17 April 2025. Film ini dibintangi oleh Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Malasan, dan banyak lagi. Mengikuti kisah Edwin yang berjuang di SMA Duri untuk menemukan keponakannya, film ini menjanjikan ketegangan saat kerusuhan melanda kota.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan mengenai film “Pengepungan di Bukit Duri”, ikuti Instagram @comeandseepictures.