humaniora.id – Setelah tertunda sekian lama sejak selesai shooting tanggal 2 Maret 2020, akhirnya film “LANTAI 4” bakal tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia, mulai 17 Agustus 2023.
Tertundanya penayangan film “LANTAI 4” karena begitu selesai shooting tanggal 2 Maret 2020, bioskop harus tutup tanggal 20 Maret 2020 karena pandemi Covid-19.
Meskipun bioskop tutup, tapi proses Post Production terus berlangsung, dan pada bulan Oktober 2020 film “LANTAI 4” sudah mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film.
Menurut Toto Soegriwo selaku Line Produser, ketika itu pernah meminta kepada jaringan bioskop XXI untuk ditayangkan pada bulan Desember 2020. Namun mengingat saat itu bioskop masih buka 50%, Toto membatalkan permintaan penayangannya. Hingga akhirnya berkepanjangan tidak mendapatkan tanggal tayang yang disebabkan banyaknya antrian film yang akan tayang di bioskop.
Sebenarnya pada tahun 2022 lalu, film “LANTAI 4” sudah masuk dalam antrian penayangan di jaringan bioskop XXI, yaitu pada 6 Oktober 2022 bersamaan dengan 5 film lainnya termasuk “SRI ASIH” yang akhirnya “SRI ASIH” tayang pada 17 November 2022.
Film yang cerita dan skenarionya di tulis oleh Wahyu Nugroho yang juga menjadi sutradara bersama FX Purnomo, menceritakan seorang nenek tua yang berani tinggal di lantai empat apartemen Flamboyan. Dia adalah Oma Lie (Ingrid Widjanarko), seorang nenek asli Cina yang juga tantenya Jonathan.
Jonathan (Tyo Pakusadewo) kemudian mengajak keluarganya untuk pindah dari rumahnya untuk menghuni lantai 4 yang ada di apartemen Flamboyan warisan orang tuanya itu, karena rumah yang ia tempati sudah di jual.
Julia (Ruth Marini) istri Jonathan sebenarnya tidak setuju Jonathan mengajak pindah dirinya dan keluarganya di apartemen, alasan istri Jonathan itu, karena ia merasa jauh darimanapun, sementara kedua anak mereka Laura (Yuki Kato) dan Citra (Aqila Nathaya) juga merasa kurang nyaman tinggal di apartemen.
Belum lama mereka pindah, teror misterius mereka alami, mulai dari, suara tangisan aneh, dan penampakan hantu wanita yang membawa janin, membuat Laura makin penasaran. Ia terus mencari tau sebenarnya ada apa di lantai 4 apartemen yang ia tempati.
Suatu malam Citra keluar dari kamarnya sendiri dengan tatapan mata kosong sambil membawa boneka perempuan yang pernah ia temukan didalam lift lantai 4. Citra berdiri di depan lift sambil bermain boneka, sesaat kemudian lift terbuka sendiri, Citra terseret ke dalam, ia masuk ke dalam lift seorang diri, hingga Citra kerasukan arwah wanita. Laura curiga semua ini ulah Oma Lie yang sepertinya sengaja menjadikan tumbal keluarganya.
Benarkah semua teror kematian yang ada di lantai 4 itu karena faktor mistis kesialan lantai 4? Atau karena ulah Oma Lie?
Meskipun trend film horor sudah mulai menurun dan mulai berpindah ke genre drama, namun Toto Soegriwo tetap optimis film “LANTAI 4” mampu mendatangkan banyak penonton, karena dibintangi sederet Artis seperti Yuki Kato, Tyo Pakusadewo, Ingrid Widjanarko, Ruth Marini, Aqila Nathaya, Nyimas Faza, Budi Bima, dan didukung oleh Juy Wow, Denny Imbiri, Clarisa Violeta, Yan Wijaya, Bima Sakti, Mumu Papua, Nura Ivanka, Mischa Hadju, Nabila INR dll.
Sementara pada deretan Crew ada nama-nama besar seperti Thoersi Argeswara (Tata Musik), Wawan Idati Wibowo (Editor), dan Sandi Farid (Director of Photography).
Senada dengan Toto Soegriwo, Wahyu Nugroho (Penulis & Sutradara) serta Andi Sudirman, ST selaku Excecutive Produser juga mengaku optimis bahwa film “LANTAI 4” akan banyak penontonnya. Alasannya, karena orang akan penasaran dan ingin tau mengapa di lift apartemen atau hotel jarang kita temui angka 4.
Benarkah bahwa setiap lantai 4 itu angker?
Andi Sudirman yang saat ini bermukim di Jayapura, tidak berkecil hati dan optimis untuk penayangan di bioskop di Jayapura XXI akan banyak penontonnya, karena salah satu sutradaranya adalah Sineas Papua yaitu FX Purnomo, yang telah berpulang ke rahmatullah pada bulan Desember 2022 yang lalu, sehingga tidak sempat menikmati karyanya di bioskop. “Jadi pemutaran film LANTAI 4 ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada almarhum”, pungkasnya.
Lantas ada orang yang menghubung-hubungkan kematian Sang Sutradara dengan keangkeran lantai 4. (TS).