humaniora.id – Konflik Palestina-Israel yang terus memanas telah menelan banyak korban jiwa, terutama warga sipil.
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., S.H., M.H. mendukung upaya pemerintah untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel dari berbagai lini.
Salah satunnya melalui Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestines (CEIRPP) di mana Indonesia adalah wakil ketuanya, melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), juga Gerakan Non-Blok.
“Kami mendukung upaya-upaya pemerintah yang mengarah pada penyelesaian konflik Palestina-Israel melalui berbagai lini,” kata Endang Maria Astuti kepada suarakarya.id dari kunjungan ke Dapil Jateng IV (Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen) Sabtu (14/10/2023).
Selain itu, Endang juga mendorong masyarakat Indonesia untuk ikut mendoakan agar konflik Palestina dan Israel segera diakhiri dengan cara dialog ditengahi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“Tangisan warga Palestina korban akibat konflik di jalur Gaza amat menyayat hati dan mengusik rasa kemanusiaan dunia,” ujar aktivis perempuan dan anak yang aktif juga di Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ini.
Endang menyebut, pihaknya mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang mendesak agar perang dan tindak kekerasan yang terjadi di wilayah konflik Palestina segera diakhiri.
“Upaya mengakhiri konflik Palestina-Israel ini harus segera didorong melalui berbagai organisasi internasional untuk menghindari jatuhnya korban dan kerusakan yang lebih banyak lagi,” tegas Endang.
Srikandi Beringin di Komisi Agama DPR RI ini juga mengingatkan bahwa bangsa dan Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya rakyat Pelestina mendapatkan kemerdekaan negaranya dengan cara diplomasi damai.
Legislator Senayan dua periode ini juga menyerukan agar lembaga-lembaga kemanusiaan di seluruh dunia bergerak cepat mendorong upaya-upaya nyata mendistribusikan bantuan logistik, obat-obatan serta evakuasi korban perang kedua belah pihak. Dan secara terus menerus mem-push Pemerintah Israel dan Kelompok Hamas untuk segera menghentikan konflik yang telah menelan banyak korban dari warga sipil itu.
Kawasan Jalur Gaza kembali memanas seiring serangan mendadak kelompok Hamas ke Israel di dekat perbatasan Gaza pada Sabtu (7/10/2023).
Hamas memulai serangan sekitar pukul 6.30 pagi waktu setempat dengan ribuan roket yang ditujukan hingga Tel Aviv dan Yerusalem, beberapa diantaranya melewati sistem pertahanan Iron Dome milik Israel dan menghantam bangunan.
Baku tembak dan serangan ratusan roket terjadi hingga malam hari antara pasukan Israel dan ratusan milisi Hamas di sekitar 22 lokasi di Israel.
Keadaan mulai kacau karena banyak warga sipil terlibat dalam baku tembak tersebut.
Eskalasi konflik memuncak menyusul meningkatnya kekerasan yang terjadi selama berbulan-bulan di wilayah ini, sebagian besar terjadi di Tepi Barat, dan ketegangan di sekitar perbatasan Gaza dan di tempat-tempat suci yang diperebutkan di Yerusalem. ***