humaniora.id – Tersalur Medan adalah komunitas lokal yang hadir untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan bergerak dengan berlandaskan pada program Sustainable Development Goals (SDG’s). Salah satu indikator yang menjadi fokus utama adalah indikator 4 yaitu Pendidikan Berkualitas. Sejalan dengan komitemen ini, Tersalur Medan mengadakan program Tersalur Goes to School Episode 1 dengan tema, “Teenager and Virtual Porn: Normalkah Terma OnlyFans?”
Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke Sekolah Al-Fityan Islamic School Medan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai bahaya pornografi kepada siswa/i di sekolah tersebut. Sosialisasi yang disertai dengan serangkaian acara menarik ini diselenggarakan di Aula Al-Fityan Islamic School pukul 07.30 WIB pada Jumat (24/11/2023).
Di tengah permasalahan yang kerap dialami oleh generasi muda, pornografi menjadi salah satu isu yang sering menghantui anak-anak muda yang jarang mendapatkan edukasi mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, Tersalur Medan memilih tema ini agar siswa/i dapat memperoleh wawasan dan terhindar dari permasalahan tersebut.
Dihadiri oleh lebih dari 300 siswa-siswi SMAIT Al-Fityan, acara dipandu oleh Ahmad Agung Ramadhan selaku moderator. Acara dibuka dengan pemaparan materi mengenai bahaya pornografi di era new media oleh Nazil Mumtaz, seorang pegiat media sosial dari Tersalur Medan. Nazil menjelaskan bahwa pada era digital new media, yang memudahkan akses informasi, muncul kekhawatiran terkait kemudahan akses para remaja ke konten pornografi di internet. Situasi ini menjadi berbahaya ketika para remaja mengalami kecanduan pornografi karena dapat dengan mudah mengakses konten yang tidak sehat.
“Bahayanya media saat ini adalah terkadang anak-anak tidak bermaksud mencari konten pornografi, tetapi ketika mereka terus menjelajah internet, konten tersebut bisa muncul sendiri, misalnya dalam bentuk iklan di situs web. Oleh karena itu, kita harus bijaksana dalam menggunakan media,” jelas Nazil.
Tersalur Medan merupakan cabang dari Tersalur pusat yang telah berdiri sejak tahun 2020 dan sempat vakum karena kesibukan para anggota, namun kini sudah kembali aktif. Kegiatan terbaru dari Tersalur Medan melibatkan kunjungan dan melakukan penggalangan donasi ke SLB Al-Azhar Medan, program NGONTRAK (Ngobrol Interaktif) mengenai cara memperoleh beasiswa ke Inggris & Amerika Serikat, dan merayakan Hari Anak Sedunia bersama Sahabat Prisma Peduli.
Kedatangan Tersalur Medan dalam menyelenggarakan sosialisasi ini disambut baik oleh Pilmon Ginting selaku Kepala Sekolah SMAIT Al-Fityan Medan.
“Senang ya, kenapa? Karena kita juga punya visi misi yang sama. Jadi dengan adanya Tersalur Medan, bisa memberikan kita suatu kesempatan untuk berbagi dari temen-temen anka muda dari Tersalur Medan yang mungkin sudah lebih berpengalaman dari siswa/i kita mulai dari informasi, edukasi, sehingga harapannya memang siswa/i ke depan bisa terhindar dari hal negatif, terutama pornografi di media.” ucap Pilmon.
Tidak hanya menyajikan informasi tentang bahaya pornografi di new media, dalam kegiatan sosialisasi ini, Tersalur Medan juga mengadakan sesi interaktif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapat serta pemikiran mereka mengenai konten pornografi yang dapat diakses di internet.
Dengan pelaksanaan acara ini, Tersalur Medan berharap bahwa program Tersalur Goes To School akan menjadi inisiatif yang berkelanjutan di Tersalur Medan. Selain itu, harapannya agar sekolah yang dikunjungi menjadi semakin beragam, memungkinkan penyebaran pengetahuan tentang berbagai topik menjadi lebih luas.