humaniora.id – Pentingnya peran para aktor seni tradisional untuk melakukan berbagai strategi dalam menerapkan materi seni tradisional. Sehingga dapat membangkitkan minat anak dan remaja untuk menyenangi seni tradisional dengan metode yang tepat.
Peran inilah antara lain yang diupayakan seniman tari Aerli Rasinah dari Sanggar Seni Tari Topeng Mimi Rasinah Indramayu, Jawa Barat.
Melibatkan belasan pelajar SMP Negeri 1 Indramayu Jawa Barat, Aerli Rasinah baru saja mementaskan tari “Topeng Kelana” pada Festival Seni Budaya Adiluhung Nusantara di Jaba Pura Puri Agung Satria Denpasar Bali, Minggu (19/02/2023).
“Kegiatan ini harus berkelanjutan dan perlu didukung semua pihak. Mempersiapkan anak-anak muda berkarya mengembangkan bakat ke arah lebih positif,” ujar Aerli Rasinah kepada humaniora.id, melalui telpon seluler dari Indramayu Jawa Barat, Kamis (23/02/2023).
Seni, kata Aerli, dapat menjadi media edukasi untuk mengalihkan dunia para remaja dan anak muda menjadi lebih positif. Sembari menggali potensi dan talenta mereka. Aerli juga mengharapkan mereka akan lebih mencintai seni budaya Indonesia.
“Kemajuan IT, maraknya gadget di tangan anak-anak muda menjadikan kesenian tradisional seolah ditinggalkan para pemiliknya. Bergeser melototi aneka game dan hiburan lewat dunia virtual,” kritiknya.
Perlu ikhtiar intens, kata Aerli, dari seluruh pemangku kepentingan agar kesenian daerah, khususnya di Kabupaten Indramayu tetap punya branding.
“Terus berupaya bagaimana kaum muda berikut tim kesenian daerah mampu menjadi duta seni, dan duta budaya dari berbagai potensi kearifan lokal daerahnya,” tambahnya.
Penampilan Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah Indramayu, di Festival Seni Budaya Adiluhung Nusantara di Denpasar Bali memberi spirit tersendiri. Tidak saja ditonton oleh masyarakat setempat namun juga turis mancanegara.
“Lebih menjadi kebanggaan karena para nayaga (penabuh gamelan) adalah para siswa SMP Negeri 1 Indramayu. Bahkan ada beberapa penari yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar,” ujar Aerli bangga.
Aerli berharap potensi seni Indramayu lainnya bisa mengulang sukses serupa. Bahkan bisa pentas di kancah internasional.
Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah Indramayu sungguh beruntung. Memiliki Bupati, Hj. Nina Agustina, S.H., M.H., C.R.A, seorang pemimpin yang peduli terhadap seni dan budaya daerahnya.
Menurut Aerli, Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah senantiasa mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk melakukan pentas diluar wilayahnya.
Nina Agustina menekankan pentingnya merawat, serta menjaga kearifan seni dan budaya sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan masyarakat di Indramayu.
Sanggar Tari Topeng yang dirintis dan dikembangkan Mimi Rasinah ini menjadi tonggak sejarah perkembangan kesenian tari topeng di masa modern.
Para penerusnya, antara lain Aerli Rasinah, dan Edi Supriyadi, telah mementaskan karyanya di nusantara hingga ke berbagai Negara, antara lain ke Belanda, Belgia, dan Negera lainnya.
Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah Indramayu menurut rencana juga akan tampil di ajang internasional World Dance Day (WDD), yang digelar Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) di Taman Fatahillah Kota Tua, Jakarta, 6 Mei 2023 mendatang.
Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah, beralamat di Desa Pekandangan Indramayu Jawa Barat./*