Humaniora.id – Terdorong ingin mendukung perkembangan olahraga tenis di Indonesia, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat menginisiasi laga eksebisi antara petenis Indonesia Janice Tjen melawan petenis Prancis, Alize Lim. Sido Muncul melalui produk unggulannya, Tolak Angin, menjadi brand utama dalam laga eksebisi dua petenis perempuan dunia ini. Pertandingan yang disaksikan masyarakat pecinta tenis itu berlangsung di Tennis Center Court, Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Selasa (9/6/2024).
Irwan Hidayat yang juga penyuka olahraga tenis ini mengaku, Sido Muncul dengan produk terpercaya dan paling disukai konsumennya yakni Tolak Angin sangat mendukung dipertandingkannya event-event tenis bukan hanya di Jakarta saja.
Tetapi juga di daerah-daerah agar olahraga ini semakin digemari dan memasyarakat Sehingga kelak akan lahir petenis yang mampu mencetak prestasi tertinggi bukan saja di kawasan Asia Tenggara, Asia, bahkan bisa menembus dunia dengan peringkat terbaik untuk tampil di event bergengsi di Grand Slam yakni Australia Terbuka, Wimbledon, AS Terbuka, serta Prancis Terbuka (Roland Garros)
Untuk itu, Irwan mengaku sangat antusias dengan kehadiran Alize Lim yang khusus datang ke Indonesia atas undangannya. “Alize Lim adalah sosok perempuan yang tangguh dan penuh optimisme dalam menapaki karirnya sebagai petenis dunia. Meski sempat cidera tapi semangat pantang menyerah dan berkat motivasi yang tinggi untuk bermain tenis serasa tidak masalah dengan cideranya,” ungkap Irwan.
Dia pun berharap kegiatan tersebut bisa menjadi motivasi para atlet tenis Indonesia dari usia dini hingga milineal semakin menyukai serta geliat olahraga tenis lapangan semakin menunjukkan perkembangan yang semakin baik.
“Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi para petenis di Indonesia terutama dengan munculnya para petenis muda seperti Janice Tjen. Dan suatu saat nanti pemain Tenis di Indonesia akan muncul sebagai Juara Grand Slam. Semua bisa niscaya. Why Not?” ucap Irwan yang juga memiliki lapang tenis di kediamannya Cipete yang dinamai Hang Out Social Tennis Club ini.
Kehadiran dua petenis yang diprakarsai oleh Tolak Angin Sido Muncul ini sangat menarik perhatian penonton pagi itu yang menyaksikan dari bangku
Tennis Center Court, Gelora Bung Karno (GBK) Senayan pada pertemuan antara keduanya.
Janice Tjen sendiri baru berusia 22 tahun, dan saat ini bertengger di peringkat 237 dunia.
Atlet yang menyumbangkan medali perunggu di Asian Games 2023 baru-baru ini menyapu bersih gelar juara pada turnamen ITF Women’s World Tennis Monastir di Tunisia, 9 Juni lalu. Dalam turnamen tersebut, Janice Tjen turun di dua nomor yang berbeda, yaitu Tunggal Putri dan Ganda Putri.
Lulusan Pepperdine University, Universitas Oregon, USA ini pun sukses keluar sebagai juara di kedua nomor tersebut, sekaligus menorehkan gelar pertama di level profesionalnya.
Sementara itu, Alize Lim adalah petenis asal Prancis yang saat ini sedang tidak aktif, Dia sempat menjadi urutan ke-135 dunia pada 26 Mei 2014.
Di kategori ganda, Alize Lim berhasil mencapai peringkat 148 dunia.
https://youtube.com/shorts/Tlx8-V6XcCw?si=EtuiWNPxIwOIqCvg
Orang Eropa Pertama Jadi Brand Ambassador Tolak Angin
Melihat karakter kuat Aliza Lim dalam karir tenis dan presenter TV, membuat sulung dari 5 bersaudara generasi kedua Sido Muncul yakni Irwan Hidayat, J Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat ini makin jatuh hati.
Tak mau buang-buang waktu, Irwan Hidayat langsung mengundang Aliza Lim datang ke Indonesia.
Agenda awalnya, Aliza ingin singgah ke Bali terlebih dulu baru ke Jakarta. Kini jadwal diubah, Jakarta yang harus didatangi lantaran dia mau syuting untuk Tolak Angin. Setelah itu baru mengunjungi Jakarta.
Dengan kesediaan Alize Lim bertemu Irwan Hidayat, dia tercatat sebagai orang Eropa pertama yang menjadi Brand Ambassador Tolak Angin Sido Muncul.
Sedangkan kehadiran petenis negeri Presiden Emmanuel Macron ini dalam pertandingan eksebisi tersebut, kata Irwan tujuannya adalah memperkenalkan Tolak Angin di daratan Eropa.
“Jadi endorsernya Tolak Angin musti brand ambassadornya ya orang Eropa. Maka kami pilih Alize Lim. Dan dia ini ayahnya yakni dokter Du Quang Lim yang dikenal sebagai dokter ahli jantung di Prancis. Ayahnya pun pecinta tenis. Makanya Alize didorong menjadi petenis profesional. Tujuannya kami yang kedua ya brand ambassadornya perlu seorang petenis. Sekali pun tenis bukan olahraga nomor satu di Indonesia. Tapi saya ini sebagai pecinta tenis sejati ingin berpartisipasi supaya masyarakat lebih suka main tenis. Ya ini salah satu bentuk partisipasinya,” urai Irwan. Kedatangannya ke Indonesia ini ditemani oleh ibu dan ayahnya Dr Du Quang Lim, seorang Cardiolog.
Tentrem Raket Club
Bos Sido Muncul ini bercita-cita dengan penduduk Indonesia yang telah menembus 279 juta orang, mustinya suatu saat ada yang juara Grand Slam dari Ibu Pertiwi.
“Kalau kita lihat di Eropa, penduduknya yang hanya beberapa juta orang saja ada yang jadi juara 1, 2 atau 3. Indonesia kan jumlahnya hingga 279 juta orang harusnya lebih dari mereka,” tandasnya.
Irwan bertekad, dirinya ingin olahraga tenis semakin maju. Ia pun berpikir bahwa kalau mau olahraga tenis maju tentu dibutuhkan partisipasi masyarakat, utamanya pengusaha.
“Jadi tidak bisa menyerahkan semua urusan bisa selesai oleh pemerintah saja. Harus ada partisipasi dari masyarakat, perorangan dan pengusaha,” bebernya.
“Makanya pertandingan eksebisi antara petenis Indonesia Janice Tjen dengan petenis Prancis Alize Lim ini sebagai bentuk partisipasi kami,” imbuh Irwan.
Sebagai pecinta olahraga tenis, Irwan juga berkomitmen ingin memajukan tenis di tanah air.
Namun beberapa hal yang menjadi kendala adalah ketidaktersediaan fasilitas olahraga tenis yang memadai dan representatif di daerah.
“Karena itu, saya buat di Semarang dengan nama Tentrem Raket Club sebagai pusat olahraga. Nanti kita bangun 7 lapangan tenis. Ada satu stadium. Kemudian di Jakarta, ini saya lagi bangun tiga lapangan di Ampera- Kemang, semuanya indoor,” ungkap Irwan.
Irwan selalu berkeyakinan kalau ada fasilitas yang baik dan sangat representatif, biasanya penggemarnya semakin banyak dan luas jangkauannya.
“Saya harap Tolak Angin semakin dikenal di Eropa. Dan olahraga tenis semakin marak dan digemari masyarakat. Saya juga sedang pikirkan bikin asosiasi pecinta tenis, “pungkasnya”.