Rabu, September 27, 2023, 04:45
  • Advertising
  • Shop
  • Press Rilis Media
  • Contact
  • Login
Humaniora.id
Advertisement
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Humaniora
    • Berita Dunia
  • Agenda
    • Daftar Agenda Konser/Perfomance Musik
    • Schedule of “Harmoni Indonesia 2nd IICFI 2023”
    • Undangan Terbuka Lomba Tari Nusantara Kejuaraan Kemendagri di Indonesia International Culture Festival 2023
    • Kejuaraan Pencak Silat Piala Kemendagri: Menggelorakan Seni Tradisi Menuju Harmoni Indonesia IICF 2023
    • Festival Film Pendek 2023 “MODERASI BERAGAMA”
  • Info Loker
No Result
View All Result
Humaniora.id
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Humaniora
    • Berita Dunia
  • Agenda
    • Daftar Agenda Konser/Perfomance Musik
    • Schedule of “Harmoni Indonesia 2nd IICFI 2023”
    • Undangan Terbuka Lomba Tari Nusantara Kejuaraan Kemendagri di Indonesia International Culture Festival 2023
    • Kejuaraan Pencak Silat Piala Kemendagri: Menggelorakan Seni Tradisi Menuju Harmoni Indonesia IICF 2023
    • Festival Film Pendek 2023 “MODERASI BERAGAMA”
  • Info Loker
No Result
View All Result
Humaniora.id
No Result
View All Result
Home PolHuKam

Antisipasi Pemilu dan Pilpres 2024: Peran Media Sosial yang Belum Beradab

Diskusi Publik Universitas Paramadina (10/08/2023)

Lee Sandie Tjin Kwang by Lee Sandie Tjin Kwang
Agustus 10, 2023
in PolHuKam
0
Diskusi Publik Universitas Paramadina
12
SHARES
246
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsAppShare on Twitter
Dengarkan berita ini

humaniora.id – [Jakarta, 10 Agustus 2023] Problem dari media sosial ini dalam konteks budaya menjadi problem Indonesia, seolah-olah yang kita alami hanya terjadi di Indonesia saja. Ada kecenderungan masokistis dalam hidup kita, kita selalu mengaku Indonesia jelek, dan orang lain bagusan dikit. Tapi sebenarnya hal ini semuanya dialami dengan semua orang, merupakan masalah global bukan hanya terjadi di Indonesia.

Demikian disampaikan Putut Widjanarko, Ph.D., Dosen Paramadina Graduate School of Communication pada Diskusi bertajuk “Antisipasi Pemilu dan Pilpres 2024: Peran Media Sosial yang Belum Beradab” yang diselenggarakan secara hybrid di Universitas Paramadina, Kamis (10/8/2023).

Putut menyatakan bahwa dalam konteks platform, social media memiliki problem yang mendasar, yang disebut oleh beberapa orang sebagai algoritma mobokratis.

“Cenderung mengumpulkan kerumunan karena prinsip platform yang sekarang berlandaskan pada atensi ekonomi, yang memungkinkan berita hoax, bohong, misinformasi seperti misalnya ada berita binatang aneh, yang kurang bermanfaat. Karena attention itu dianut oleh semua melebar dengan cepat dan kemudian menjadi salah satu pendorong hoax,berita bohong dan kemudian hate speech juga bisa melebar dengan cepat.”

Diskusi Publik Universitas Paramadina

“Mengutip Schuler orang bisa lebih bebas, merasa tidak terkekang, dan mengekspresikan diri lebih terbuka sebagai fenomena yang disebut online disinhibition effect (efek tidak terkendali ketika di online).” katanya.

Putut menjelaskan orang akan lebih bebas menyampaikan segala hal jika itu online, dibandingkan di offline itu bisa dua hal seperti ketika senang sama orang tetapi disaat yang sama juga bisa memperburuk atau disebut juga dengan toxic disinhibition effect. Jadi di dalam diri semua orang secara psikologis ada kecenderungan untuk tidak terlalu terkendali ketika berkomunikasi menggunakan platform online.

Bacajuga:

Rayakan Harlah Ke-5 Relawan SamaTri Siap Sukseskan Mas Tri Jadi Walikota Bekasi periode 2024-2029

Partai Gerindra Terima Penghargaan Pelayanan Informasi Publik Ramah Disabilitas

Lebih lanjut Putut menyatakan bahwa problem berikutnya adalah platform, dalam konteks platform ini atensi kita adalah sebuah sumber daya yang mahal. “Dengan cara apapun supaya orang-orang engage terus menerus kepada platform itu. Platform akan mencari cara sebanyak mungkin agar dapat terus engage dengan platform mereka, saah satunya dengan cara like, share, subscribe dan comment.” ujarnya.

“Comment mana yang akan paling banyak di share, comment mana yang paling banyak di like, tentu saja yang paling kontroversial. Karena apa? Karena kta merasa harus selalu connected, dan harus selalu mengetahui apa yang terjadi saat itu, kalau pro pak Anies akan search pak Anies, kalau pro pak Ganjar atau Prabowo tentu akan sebaliknya” jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Dosen Universitas Diponegoro, Wijayanto, Ph.D. bahwa Informasi yang benar itu seperti oksigen dalam demokrasi, dikarenakan berdasarkan informasi yang benar itu maka kemudian warga negara mengambil keputusan dalam pemilu, tidak hanya dalam pemilu sebenarnya dalam juga proses proses politik yang lain.

“Kaitannya dengan tahun 2024, sebenarnya koalisi damai sebenarnya sudah menginisiasi. Pada tanggal 22 Juni kita mengundang pemerintah dan juga platform untuk membicarakan apa yang dapat kita lakukan sehingga pemilu tahun 2024 dapat terbebas dari polusi digital, meskipun hal tersebut akan sangat berat dilakukan” bebernya.

Peneliti PPPI, Septa Dinata, M.Si memaparkan bahwa polarisasi ini sangat dimungkinkan dengan cara kerja media digital itu sendiri, dalam politik ini sangat berbahaya karena mereka akan dihinggapi dan diasupi oleh informasi yang homogony, hanya oleh informasi yang mereka suka.

Diskusi Publik Universitas Paramadina

“Yang sangat mengkhawatirkan sebetulnya adalah, adanya global order yang berubah sangat radikal, tapi antisipasinya sangat minim. Mungkin bisa dikatakan sosial space kita saat ini 70%nya berada di ruang digital, dan saat ini dikuasai oleh raksasa2 perusahaan digital yang mempengaruhi bagaimana cara kita berinteraksi saat ini” ujar Septa.

Septa menegaskan bahwa media kita terglobalisasi, memungkinkan berinteraksi antar negara., konsep ruang dan waktu berubah secara drastis, tapi disaat bersamaan kita memelihara naluri purba, tentang identitas.

“Identitas itu bukan semakin lenyap, tapi muncul resistensi bahkan kekhawatiran yang berlebihan dan merasa terancam terhadap kekuatan raksasa ini sehingga menjadi reaktif. Itulah yang terjadi pada politik kita saat ini.” Pungkasnya.

Share5SendTweet3
Lee Sandie Tjin Kwang

Lee Sandie Tjin Kwang

adalah Bendahara Umum di Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan

Related Posts

Relawan SamaTri
Daerah

Rayakan Harlah Ke-5 Relawan SamaTri Siap Sukseskan Mas Tri Jadi Walikota Bekasi periode 2024-2029

by Indri Retno Putranti
September 18, 2023
Partai Gerindra Terima Penghargaan
PolHuKam

Partai Gerindra Terima Penghargaan Pelayanan Informasi Publik Ramah Disabilitas

by Lee Sandie Tjin Kwang
September 18, 2023
Next Post
KISUCI

KISUCI Akan Menjadi Destinasi Wisata Alam Unggulan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Premium Content

Green World Global

Green World Global, Perusahaan Herbal Yang Mendunia

Januari 17, 2023
Produk Agriyaponik "The Freshest Chemical Free"

Produk Agriyaponik “The Freshest Chemical Free”

Februari 13, 2023
Pengacara Pertanahan di Jakarta

“Solehudin Pugung, SH, MH” Pengacara Pertanahan di Jakarta yang Siap Membantu Permasalahan Hukum Tanah

Juli 12, 2023
Alfa Travel Surabaya

Travel Reguler dan Carter Private: Memenuhi Kebutuhan Perjalanan Anda dengan Alfa Travel Surabaya

Juni 27, 2023
Warung Makan Nuansa Sunda

Nuansa Sunda Warung Nasi Khas Cianjur: Bicara Soal Rasa, Sudah Tidak Perlu di Bicarakan Lagi

April 9, 2023

Telusuri Berdasarkan Kategori

Telusuri Berdasarkan Tagar

Ageng Kiwi Agriyaponik Akhmad Sekhu Al Anhar Gumay.ASP.CHt Aspetri Bambang Soesatyo berita humaniora Coach Rheo Dina Subono edukasi Ekonomi Entertainment Festival Seni Budaya Nusantara Film Indonesia Hari Musik Nasional Hendardji Soepandji Humaniora rumah kemanusiaan Imam Shamsi Ali ISI Yogyakarta iwan burnani Jabodetabek Jose Rizal Manua Komite Seni Budaya Nusantara KSBN Lilik  Muflihun LokalFilm lokal film LokalFilm.id Layanan Streaming Film Majapahit Musik Paul Soetopo Tjokronegoro PJMI Platform Film Pendek Indonesia Premium Puisi Puisi Ngadi Nugroho Pulo Lasman Simanjuntak Rumah Budaya KSBN Sekber Wartawan Indonesia Senawangi Seni Budaya Sutrisno Buyil Tatan Daniel World Dance Day WS Rendra

ikuti kami di google news

Atribut Width dan Height di Tag Marquee Rumah Berita - humaniora.id | Membangun Spirit Inklusif - Terima kasih telah menjadi pembaca setia humaniora.id

Tentang humaniora.id – Redaksi –  Kode Etik – Pedoman Media Ciber – Disclaimer – Pasang Iklan – Daftar Jadi Penulis

Info kerjasama hubungi kami di
0821 3030 2233

Kunjungi Halaman ==> Iklan

Categories

Humaniora TV

https://www.youtube.com/watch?v=oaE-xDO_31c&t=38s

PojokInfo

Daftar Agenda Konser/Perfomance Musik
Info

Daftar Agenda Konser/Perfomance Musik

by Lee Sandie Tjin Kwang
September 25, 2023
0

300K KONSER KAKA🎸 (SLANK) (PLAZA SENAYAN LAVVA-JAKARTA) ___________ ● PRESALE...

Load More

©22 web by igmastudio

No Result
View All Result
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Humaniora
    • Berita Dunia
  • Agenda
    • Daftar Agenda Konser/Perfomance Musik
    • Schedule of “Harmoni Indonesia 2nd IICFI 2023”
    • Undangan Terbuka Lomba Tari Nusantara Kejuaraan Kemendagri di Indonesia International Culture Festival 2023
    • Kejuaraan Pencak Silat Piala Kemendagri: Menggelorakan Seni Tradisi Menuju Harmoni Indonesia IICF 2023
    • Festival Film Pendek 2023 “MODERASI BERAGAMA”
  • Info Loker

©22 web by igmastudio

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?