humaniora.id – Seni adalah ungkapan hati. Ekspresi jiwa yang senantiasa menyuarakan tentang cinta, keselarasan, harmoni dan martabat kemanusiaan.
Demikian yang tercermin dalam penyelenggaraan Deklarasi Dewan Kesenian Rakyat Sulawesi Tengah (DKR-Sulteng), yang digelar di Palu Golden Hotel, Palu Sulawesi Tengah, Selasa (14/03/2023).
“Kesenian tidak hanya diperlukan sebatas sebagai hiburan pada acara serimonial. Atau sekedar mengisi waktu, pelengkap semata. Kesenian harus diposisikan secara proporsional dan bermartabat,” ujar Fathuddin Mujahid kepada humaniora.id.
Menyadari tanggung jawab moril seniman sebagai pemangku sistem dalam tatanan sosial kemasyarakatan, terang Fathuddin, maka khususnya seniman di Sulteng dan sekitarnya sepakat membentuk Dewan Kesenian Rakyat (DKR) sebagai sarana perjuangan bersama.
“DKR diharapkan hadir untuk memberi perhatian mengenai keberadaan seniman dalam kesetaraan, serta berpenghidupan yang layak dan berkesinambungan,” ujar seniman yang akrab disapa Udhin.FM ini.
Acara Deklarasi Dewan Kesenian Rakyat Sulawesi Tengah (DKR-Sulteng) dibuka oleh Walikota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE.
Dirangkaikan dengan acara “Dialog Kebudayaan Nasional”. Menghadirkan sejumlah tokoh, antara lain; Rocky Gerung selaku akademisi dan intelektual publik, Ahmad Dhani, artis dan musisi, Ardiansyah Masitudju, S.Pd, M.Si, Sekjen BMA Sulteng, dan aktifis perempuan pejuang agraria, Eva Bande.
Hadir juga perwakilan pengusaha Direktur Utama PT. Sulteng Mineral Sejahtera, Ahmad Sumarling, SE, dan pengajar Hukum Ahli Tata Negara, Dr. Idham Chalid.
Deklarasi Dewan Kesenian Rakyat Sulawesi Tengah (DKR-Sulteng) ditandai dengan penorehan cat di atas kanvas lukis bersama Rocky Gerung, tokoh adat Ardiansyah Masitudju, S.Pd, M.Si, Mantan Kadis Dikbud Sulteng, serta seluruh narasumber.
Coretan tersebut dilanjutkan menjadi sebuah lukisan wajah Rocky Gerung oleh seniman Sulteng Fathuddin Mujahid alias Udhin.FM.
Fathuddin Mujahid sekaligus dinobatkan menjadi Sekjen Dewan Kesenian Rakyat (DKR), ditandai penyerahan Pataka Dewan Kesenian Rakyat (DKR) oleh tokoh adat Sulawesi Tengah.
Fathuddin Mujahid menyatakan, Dewan Kesenian Rakyat (DKR) membuka diri melalui semangat kebersamaan dengan sejumlah seniman dari ragam gaya dan ekspresi seni.
“Kekuatan yang menyatukan adalah semangat kita untuk terus berkreasi. Saling menguatkan guyub rukun, gotong royong mengelola dan mengayomi kesenian sebagai hasil kebudayaan,” ujar Udhin.FM menutup perbincangan dengan humaniora.id./*