Minggu, Juni 4, 2023, 12:15
  • Advertising
  • Shop
  • Press Rilis Media
  • Contact
  • Login
Humaniora.id
Advertisement
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Pariwisata

Dari Kaldera Toba Hingga Ke Selat Malaka Menikmati Air Terjun Ponot Menelusuri Sungai Asahan

Laporan Eddie Karsito

Eddie Karsito by Eddie Karsito
Januari 4, 2023
in Pariwisata
0
Dari Kaldera Toba Hingga Ke Selat Malaka Menikmati Air Terjun Ponot Menelusuri Sungai Asahan
14
SHARES
278
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsAppShare on Twitter
Dengarkan berita ini

humaniora.id – Datanglah ke Kabupaten Asahan. Telusuri salah satu sungainya; Asahan. Di mana airnya mengalir sampai jauh. Hingga ke selat Malaka. Airnya melimpah tercurah dari kaldera Toba. Membentuk aliran piroklastik. Menciptakan 25 sumber mata air. Dengan keindahan bias debitnya. Membentuk pelangi. Satu diantaranya tercurah di tebing Ponot, di desa Tangga, Kecamatan Aek Song-songan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Siapa yang tak suka disini. Menikmati keindahan alam sempurna. Tak berujung dipandang mata. Sungguh jelita hutannya. Hijau membiru terbarkan pesona. Di bawah pahatan alami batu tebing. Menjulang ke langit. Dimana air tampak tercurah. Dari ketinggian lebih dari 250 meter. Airnya membias menciptakan kabut warna sutra ungu.

Inilah fenomena alam air terjun Ponot dan sungai Asahan, yang sempat humaniora.id kunjungi, beberapa waktu lalu. Berkah ciptaan Tuhan. Dari gunung api raksasa Toba, yang membentuk kaldera (cekungan) dari letusan supervolcano sekitar 74.000 tahun lalu. Dimana airnya mengalir ke sungai Asahan. Satu dari sekian manfaatnya digunakan sebagai generator utama pembangkit listrik (Bendungan Asahan).

Wahana Arung Jeram (Rafting)

Mengunjungi air terjun Ponot, berarti menelusuri sungai Asahan. Sungai yang mengalir melewati beberapa wilayah di Kabupaten Asahan. Bermuara ke Teluk Nibung, Tanjung Balai, Selat Malaka, mencapai 147 kilometer. Arus airnya deras. Sungai terkenal berliku, bergelombang, curam, dan diapit oleh tebing-tebing terjal. Debit airnya tinggi mencapai 120 meter kubik per detik, dengan kedalaman rata-rata sekitar 2 hingga 5 meter. Medan berbahaya, dan jeram-jeram ekstrim menjadikan sungai ini sebagai salah satu tempat favorit untuk rafting. Diminati para rafter profesional domestik maupun internasional. Potensinya menempati posisi ketiga tersulit dan terbaik di dunia sebagai wahana arung jeram, setelah sungai zambesi di Afrika dan sungai Colorado di Amerika.

Dari Kaldera Toba Hingga Ke Selat Malaka Menikmati Air Terjun Ponot Menelusuri Sungai Asahan

Di sungai Asahan beberapa kali diselenggarakan event rafting internasional. Tahun 2000, 2001, dan 2003 Pemerintah Kabupaten Asahan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara, menyelenggarakan “Festival Kejuaraan Arung Jeram Internasional” mempertandingkan Kayak dan Perahu Karet. Kejuaraan ini menarik minat para atlet kayak kelas dunia. Tahun 2006 atas prakarsai Gubernur Sumatera Utara, almarhum HT. Rizal Nurdin, juga digelar “Kejuaraan Arung Jeram Asahan 2006.”

ADVERTISEMENT

Untuk menuju wisata alam dan wisata olahraga di sungai Asahan ini, bisa menggunakan angkutan umum (bus), mobil pribadi, atau mobil sewaan melalui dua jalur alternatif. Pertama, melalui rute kota Kisaran. Dari Bandar Udara Kualanamu Medan menuju kota Kisaran, dengan jarak tempuh sekitar 160 kilometer, dan waktu tempuh sekitar 4 jam. Dilanjutkan menuju Desa Pulau Raja, lalu kecamatan Bandar Pulau hingga sampai di desa Tangga Kecamatan Aek Song-songan, atau Parhitean, dengan jarak sekitar 90 kilometer, dan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Berita Lainya:

Taman Wisata Baliga

Taman Wisata Baliga Gelar Grand Opening Dimeriahkan Penyanyi Dangdut dan Pelawak Ibukota

3 minggu ago
HUT Ke-48 TMII

HUT Ke-48 TMII : Mengelola TMII Perlu Kearifan dan Bekal Pengetahuan Budaya yang Luas

1 bulan ago

Harvest City Kembali Gandeng PT. FUNWORLD Hadirkan Sarana Rekreasi Keluarga Kawasan Wisata Bermain Outdoor.

2 bulan ago

Tujuh Pasar Ramadan Yang Menyediakan Takjil Khas Nusantara

2 bulan ago

Kondisi jalan relatif baik beraspal hotmix. Pemandangan alamnya sungguh indah. Melewati pedesaan dengan hutan alam yang asri. Menyusuri sungai Asahan dari hilir hingga ke hulu, serta melewati perkebunan karet dan kelapa sawit yang pohonnya indah tertata.

Kedua, rute Kota Medan-Porsea. Dari Bandar Udara Kualanamu Medan menuju Porsea, Kabupaten Toba Samosir. Berjarak sekitar 200 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 4 sampai 5 jam. Melewati kota Pematang Siantar, dan kota Prapat Danau Toba. Dari Porsea, perjalanan dilanjutkan ke Desa Tangga atau Parhitean sejauh 35 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Jika melewati jalur ini, para wisatawan dapat menyaksikan hamparan indah pesona alam Danau Toba.

Pemda Asahan Kurang Peduli

Air terjun Ponot, sungai Asahan, dan berbagai potensi alam lainnya, khususnya di desa Tangga, merupakan sumber daya alam untuk obyek wisata yang ideal. Sayangnya potensi tersebut saat ini seperti dibiarkan tertidur. Event rafting nasional maupun internasional, yang seharusnya secara rutin dapat diselenggarakan untuk menggairahkan peningkatan kepariwisataan dan budaya setempat kini cenderung diabaikan.

Satu contoh akses masuk menuju air terjun Ponot, dan sungai Asahan lewat jalur kota Kisaran belum terbangun secara komprehensif. Pelaku usaha tampaknya belum tertarik berinvestasi di bisnis pariwisata ini. Padahal bisnis di bidang jasa transportasi, perhotelan dan restoran, cukup prospektif dan potensial untuk ikut menggairahkan tujuan wisata di Kabupaten Asahan ini.

Karena alasan minimnya anggaran, Pemerintah Daerah Asahan sendiri, dalam hal ini Disporabudpar Kabupaten Asahan, justru seperti kurang peduli. Belum ada upaya pemda setempat secara konkret untuk lebih menggalakkan potensi wisatawan domestik maupun internasional ini melalui jalur kota Kisaran sebagai Ibukota Kabupaten Asahan.

Dari Kaldera Toba Hingga Ke Selat Malaka Menikmati Air Terjun Ponot Menelusuri Sungai Asahan

Padahal selain air terjun Ponot dan sungai Asahan, masih banyak potensi wisata “turunan” yang dapat dikembangkan di Kisaran Asahan. Misalnya, kawasan Asahan sejak jaman Belanda dikenal sebagai kawasan perkebunan karet dan kelapa sawit milik onderneming Belanda. Di kawasan perkebunan ini masih banyak peninggalan Belanda berupa bangunan dan gedung, dari mulai pabrik, stasiun kereta api, jembatan, perumahan, kuburan Belanda, dan lain sebagainya yang dapat dimodifikasi menjadi sarana tujuan wisata sejarah.

Disamping itu ada potensi lain dari hasil kerajinan masyarakat yang dapat lebih dikembangkan menjadi jasa dan barang industri kreatif. Seperti kain tenun songket khas Asahan, wisata kuliner makanan dan minuman khas Asahan. Belum lagi potensi kesenian dan budaya masyarakat Asahan yang eksotis dan memikat. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan ke daerah ini tentu berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat.

Untuk menjadikan Kisaran Asahan Sumatera Utara, sebagai salah satu tujuan wisata nasional dan internasional tampaknya masih perlu penataan dan pembinaan. Banyak hal yang mesti dibenahi. Misalnya ciri masyarakat pariwisata dengan kebiasaan senyum sapa, dan melayani belum menjadi budaya. Bahkan pada tingkat pelayanan hotel sekalipun. Jangan harap “tamu adalah raja” yang harus mendapat pelayan prima. Sebaliknya tamu hotel disikapi sebagai orang yang membutuhkan.

Sisi lain masyarakat kita belum terbiasa membangun budaya lingkungan dengan nuansa; indah, rapi, bersih dan sehat. Tak heran jika kita melihat banyak kota di Indonesia yang masih bermasalah dengan persoalan ini. Begitu juga di kabupaten Asahan, terutama kawasan perkotaannya, seperti kota Kisaran yang masih tampak semerawut dan kotor. Apalagi infrastruktur, sarana dan prasarana, sistem transportasi, baik di kota maupun di desa, belum mendukung untuk menjadikan Kisaran Asahan, menjadi salah satu destinasi wisata.

Kebutuhan terhadap liburan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia. Semua tak terlepas dari kenyataan bahwa sektor pariwisata adalah magnet dari sebuah Negara. Saat perekonomian sebuah negara mengalami kemunduran, kata Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, maka sektor pariwisata terbukti berperan penting menjadi penopang. “Tourism contributes to the success of the American and world economies….” (“Pariwisata memberi kontribusi bagi keberhasilan Amerika dan perekonomian dunia…”), kata Obama.

Dari Kaldera Toba Hingga Ke Selat Malaka Menikmati Air Terjun Ponot Menelusuri Sungai Asahan

Mari kita bangun budaya dan negeri kita. Jika bangsa Amerika bangga dengan sungainya; Mississippi yang bermuara ke Teluk Meksiko, masyarakat Asahan juga harus bangga dengan sungainya yang bermuara ke selat Malaka. Jika bangsa Amerika bangga dengan kotanya; metropolitan New York, masyarakat Kisaran juga bangga dengan kotanya.

Inilah yang sering bangsa Amerika presentasikan dan banggakan melalui berbagai karya film Amerika produksi Hollywood. Kita juga dapat melakukan hal yang sama. Namun jangan pernah berpikir Kisaran menjadi New York. Sudah seharusnya kota kita dibangun dengan ciri dan karakteristik sendiri yang menjunjung budayanya; multikulturalisme, dan menjadi bagian dari kekayaan negeri yang menginspirasi.

Kenali budaya dan peradabanmu. Hanya bangsa yang menghargai budayanya menjadi bangsa agung di dunia. Cintailah budayamu dan hargai budaya orang lain./*

Share6SendTweet4
Eddie Karsito

Eddie Karsito

adalah pembuat film, penggiat seni budaya, serta Pendiri Yayayan Humaniora Rumah Kemanusiaan.

Related Posts

Taman Wisata Baliga
Pariwisata

Taman Wisata Baliga Gelar Grand Opening Dimeriahkan Penyanyi Dangdut dan Pelawak Ibukota

by Agus Santosa
Mei 15, 2023
HUT Ke-48 TMII
Pariwisata

HUT Ke-48 TMII : Mengelola TMII Perlu Kearifan dan Bekal Pengetahuan Budaya yang Luas

by Redaktur Rubrik Budaya
April 20, 2023
Harvest City Hadirkan Sarana Rekreasi
Pariwisata

Harvest City Kembali Gandeng PT. FUNWORLD Hadirkan Sarana Rekreasi Keluarga Kawasan Wisata Bermain Outdoor.

by Iwan Gardiawan
April 12, 2023
Pasar Ramadan Takjil Nusantara
Kuliner

Tujuh Pasar Ramadan Yang Menyediakan Takjil Khas Nusantara

by Ayupradha
Maret 24, 2023
Borobudur Mahakarya Manusia
Pariwisata

Borobudur, Mahakarya Manusia di Tanah Jawa

by Redaktur
Maret 18, 2023
Next Post
Saya Tidak Ingin Jadi Kacang Lupa Kulitnya

Saya Tidak Ingin Jadi Kacang Lupa Kulitnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please Subscribe, Like & Share

https://www.youtube.com/watch?v=ffFy9blGpVM

Premium Content

Sekber Wartawan Indonesia (SWI) dan BPJamsostek tandatangani PKS

Sekber Wartawan Indonesia (SWI) dan BPJamsostek tandatangani PKS

Februari 7, 2023
Profil Madrasatul Qur`an, Lembaga Dakwah Pendidikan yang Berorientasi yang Berbasis Al Qur`an dan Sunnah

Profil Madrasatul Qur`an, Lembaga Dakwah Pendidikan yang Berorientasi yang Berbasis Al Qur`an dan Sunnah

Januari 1, 2023
TUKANG CUKUR

TUKANG CUKUR

Januari 10, 2023

Telusuri Berdasarkan Kategori

Telusuri Berdasarkan Tagar

Agriyaponik Akhmad Sekhu Aris Setiyanto Aspetri Bambang Soesatyo Barongsai berita humaniora Bunga Semerah Darah Coach Rheo edukasi Ekonomi Entertainment Festival Seni Budaya Nusantara Film Indonesia Geopolitik Hari Musik Nasional Hendardji Soepandji Humaniora rumah kemanusiaan Imam Shamsi Ali ISI Yogyakarta iwan burnani Jabodetabek Jose Rizal Manua KH Buya Syakur Yasin MA Komite Seni Budaya Nusantara KSBN Lilik  Muflihun LokalFilm LokalFilm.id Layanan Streaming Film Majapahit Musik Paul Soetopo Tjokronegoro PJMI Platform Film Pendek Indonesia Premium Puisi Puisi Ngadi Nugroho Pulo Lasman Simanjuntak Rumah Budaya KSBN Sekber Wartawan Indonesia Seni Budaya Sutrisno Buyil Tatan Daniel World Dance Day WS Rendra

Tentang Kami – Redaksi –  Kode Etik – Pedoman Media Ciber – Disclaimer – Pasang Iklan – Daftar Jadi Penulis

Info kerjasama hubungi kami di
0821 3030 2233

Kunjungi Halaman ==> Iklan

Atribut Width dan Height di Tag Marquee Rumah Berita - humaniora.id | Membangun Spirit Inklusif - Terima kasih telah menjadi pembaca setia humaniora.id

Categories

  • Advertorial
  • Berita & Peristiwa
  • Berita Dunia
  • Catatan
  • Edukasi
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Fesyen
  • Film
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Humaniora
  • Info
  • Islam
  • Jabodetabek
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Kuliner
  • Musik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Puisi
  • Sastra
  • Seni Budaya
  • Sosok
  • Tokoh
One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen

Siti Badriah Artis Dangdut Papan Atas, Ucapkan Selamat Berdirinya MFS Production – Penang, Malaysia

https://www.youtube.com/watch?v=na_fjIQIm4A

PojokInfo

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!
Edukasi

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!

by Haris Abdullah
Mei 31, 2023
0

humaniora.id  - Jika Anda pernah berfikir ingin berganti profesi karir,...

Load More

©22 web by igmastudio

No Result
View All Result
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia

©22 web by igmastudio

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?