humaniora.id – Proses memasak adalah cerita yang mungkin menarik ditelusuri. Berbagai kisah budaya pangan Indonesia dibentuk oleh keanekaragaman budaya, dan produk lokal di setiap daerah; termasuk kekayaan rempah.
Indonesia juga memiliki makanan khas yang bisa ditemukan di sebagian besar daerah. Kita akan menemukan banyak kebiasaan makan unik, serta ribuan resep tradisional yang tersebar di nusantara.
Seperti di Angkringan Boboho yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.97 Kotabaru, Cikampek Timur Karawang Jawa Barat, kita akan menemukan aneka masakan menggiurkan khas nusantara Indonesia.
Ditemani saudara sepupunya Fadli Fuad yang juga seorang aktor film dan produser, Hud Filbert menguak kebiasaan dan tren ngemil orang Indonesia.
“Ngemil sudah jadi bagian dari kultur. Kebiasaan ngemil lekat dengan budaya kita. Kuliner jenis inilah yang kami sediakan,” ujar pesinetron Hud Filbert ketika meresmikan usahanya yang baru ‘Angkringan Boboho,’ di kawasan Kotabaru Cikampek Karawang Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).
Kebiasaan makan suatu masyarakat dapat berbeda satu sama lain. Hal ini secara spesifik dipengaruhi kehidupan sosial dan nilai budaya masyarakat.
Namun menurut Hud, tingkat urbanisasi dan meningkatnya populasi perkotaan berkorelasi dengan kebutuhan makanan yang instan dan siap saji.
“Makanan yang sifatnya ngemil, diluar waktu makan besar inilah yang kami sediakan dengan minuman bervariasi. Ada susu jahe dan aneka minuman soft drink. Tapi makanan paling best seller adalah ‘Pancong Lumer’ dengan variasi topping durian,” papar pengusaha muda yang juga aktor , penari, penyanyi, dan disjoki ini.
Angkringan Boboho, kata aktor ganteng bernama asli Hud Al Idrus ini, juga menyediakan menu lain, seperti; sate ayam, bakso bakar, telur bacem, seafood, sosis bakar, dimsum ayam kukus, dan jenis makan lainnya.
“Kebiasaan makan ini dipengaruhi oleh posisi geografis yang membentuk lanskap pangan wilayah tertentu. Untuk kawasan urban perkotaan seperti di sini kita prepare makanan yang sekiranya diminati masyarakat,” ujar pemain sinetron ‘Ganteng Ganteng Serigala’ ini.
Kebiasaan makan orang Indonesia adalah tentang narasi yang dibangun dari keanekaragaman budaya dan alam. Wilayah Indonesia dengan ribuan pulau populer sebagai negara maritim, memiliki ribuan suku, membuat budaya pangan dan makan menjadi sangat kaya.
Potensi inilah yang dibidik Hud Filbert membangun usahanya yang baru. Di luar dunia hiburan dan usaha kuliner, Hud juga membuka bisnis parfum Inoku dan perawatan kulit Doc Wir Beauty Care.
“Saya suka mencoba hal-hal baru. Termasuk mencoba bisnis baru. Bisnis kuliner ini dibantu kedua rekan saya yaitu Gabrielina Axel dan Hilda Harahap. Saya optimis menjalani bisnis ini, ingin mengisi perjalanan hidup dengan hal-hal yang lebih positif,” ujar aktor muda kelahiran Jakarta, 17 Juni 1995 ini.
Harga makanan di Angkringan Boboho, kata Hud, terbilang murah. Sangat terjangkau dari mulai harga 2000-an sampai 20.000 ribuan. Cocok untuk semua kalangan.
“Jangan lupa mampir ke Angkringan Boboho di Cikampek. Support kami biar makin banyak anak muda mengembangkan bisnis kuliner khas budaya nusantara,” ujar Hud, didampingi saudara sepupunya aktor Fadli Fuad.
Di saat yang sama Fadli Fuad menyampaikan, selalu mensupport Hud Filbert dalam perjalanan karirnya di dunia entertainment.
“Gue selalu support dia asal semua berjalan on the track dan positif,” tegas bintang film ‘Hantu Biang Kerok’ dan ‘Epen Cupen The Movie’ ini.
Menurut Fadli, Hud itu anaknya penuh energik. Kemampuannya melakukan berbagai aktivitas sehari-hari luar biasa. Hubungannya dengan Hud justru dirasa bukan seperti saudara sepupu, melainkan seperti adik kandung sendiri.
“Hud emang gak bisa diem. Dia senang tantangan dan hal-hal baru. Semua dicobain sama dia sampe kadang kecapean sendiri,” ujar aktor dan produser yang tengah menyiapkan produksi film layar lebar bergenre horor ini.
Hud Filbert telah membintangi belasan judul sinetron, Film Televisi (FTV), serial Web, serta film layar lebar. Beberapa karya sinema yang pernah dibintanginya, antara lain film layar lebar “Takut Kawin”, sinetron “Anak Langit”, “Julaiha Princess Betawi”, “Buat Aku Merinding”, “Cinta Misteri”, “Kembalinya Raden Kian Santang” dan belasan sinetron lainnya.
Hud Filbert juga bermain di Film Televisi (FTV), antara lain; FTV “Cupu-Cupu Mencari Cinta” (2015), “Karma Sang Penipu Cantik” (2017), “Cantik-Cantik Tukang Fitnah” (2017), dan “Mencuri Cinta Cewek Buah Naga” (2022).
Tahun 2018 sampai dengan 2019 Hud Filbert sempat bergabung sebagai kibordis dari grup musik The Junas Monkey./*