humaniora.id – Beberapa waktu terakhir ini, publik sepakbola terutama The Kop – penggemar Liverpool dikagetkan dengan berita hengkangnya Jurgen Klopp, pelatih yang membersamai tim merseyside itu selama 8 tahun lamanya.
Pelatih dengan ciri khas Topi dan Kacamata nya tersebut mengumumkan kabar mundurnya dia dari kursi kepelatihan Liverpool di akhir musim 2023-2024 nanti lewat kanal resmi Liverpool.
“Ya, saya harus melakukannya. Saya akan meninggalkan klub pada akhir musim. Saya dapat memahami bahwa hal ini mengejutkan banyak orang saat ini, ketika Anda mendengarnya untuk pertama kali. Namun, tentu saja saya dapat menjelaskannya,” ujar Klopp, dikutip dari laman resmi Liverpool.
Berita ini tentu Membawa suasana haru bagi publik Anfield. Bagaimana tidak?, Klopp menjadi salah satu pelatih terbaik Liverpool diantara beberapa nama lainnya seperti Gerard Houiler, Rafael Benitez serta Kenny Dalglish.
Prestasi terbaiknya adalah membawa Liverpool Juara Liga Primer Inggris untuk pertama kali nya dalam 30 tahun di musim 2019-2021. Keputusan hengkang ia ambil karena ingin rehat sejenak dari dunia sepakbola.
Klopp juga menambahkan bahwasanya ia berjanji tidak akan menangani klub Liga Inggris lainnya dalam satu tahun kedepan.
Alasan utama Klopp sendiri meninggalkan Liverpool disimyalir karena adanya ketidakcocokan dengan manajemen klub serta owner Klub yakni FSG. Desas desus tersebut hadir dikarenakan selama ini FSG cenderung pelit dan tidak ingin membeli pemain sesuai keinginan Klopp.
Namun, dalam kanal resmi Liverpool, Klopp membantah adanya friksi dengan manajemen maupun petinggi klub.
Tangan Dingin Klopp Dalam Melatih Liverpool
Jurgen Klopp melalui taktik ikoniknya yakni “Gegenpressing” bisa dibilang cukup sukses berjalan dengan berbagai trofi yang diraih Liverpool selama ia membesut The Reds.
Trofi Champions League di Musim 2018/2019 serta trofil EPL setahun kemudian menjadi bukti betapa ampuhnya gaya permainan Klopp. Ditambah lagi dengan pembelian Virgil Van Dijk dan Allison Becker menjadi tumpuan lini belakang yang kokoh hingga Liverpool langganan Juara di musim musim berikutnya.
Belum lagi dengan adanya Trio lini depan Salah,Firmino dan Mane menjadi bukti nyata tangan dingin Klopp dalam meramu taktik.
Total selama 8 tahun membesut The Reds, Klopp telah meraih Trofi 1 Champions League, 1 Liga Inggris, 1 Piala Dunia Antarklub, 1 Piala Super UEFA, 1 Piala FA, 1 Piala Liga serta 1 Gelar Community Shield
“Pelitnya” FSG
Kehebatan Klopp sejatinya tidak bisa dibandingkan dengan rivalnya Pep Guardiola di Manchester City. Keadaan finansial serta derasnya arus transfer menjadi pembeda diantara dua klub yang dilatih Klopp dan Pep.
Di Manchester City, Pep mendapat sokongan dana yang besar sehingga sangat mudah mendatangkan pemain yang diinginkan Pep. Keadaan ini berbeda dengan Liverpool.
Walaupun Liverpool cukup sering membeli pemain di setiap jendela Transfer, namun rumor mengatakan bahwa Klopp seringkali tidak mendapatkan lampu hijau dari manajemen untuk mendatangkan pemain idamannya.
Man Management Klopp Yang Spektakuler
Diluar lapangan, peringai Klopp terlihat sebagai pribadi yang asik,dinamis dan tidak kaku. Inilah yang kemudian membuat Klopp tidak pernah diterpa isu konflik dengan pemain.
Klopp juga dikenal dekat secara personal dengan para pemain. Ini juga membuat para pemain nyaman berada di bawah asuhan Klopp sehingga mampu memaksimalisasi performanya di atas lapangan.
Alhasil para pemain Liverpool juga jarang yang hengkang dari skuad Liverpool. Ketika menjuarai gelar Champions League dan Premiere League saja, terdapat para pemain senior yang dari awal masa kepelatihan Klopp sudah bermain seperti James Milner dan Dejan Lovren.