humaniora.id – Seth Godin punya cara unik melihat dunia pemasaran.
Menurutnya, pemasaran sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari, meski sering kali kita anggap biasa saja.
Lewat bukunya This is Marketing, Godin mengajak kita untuk memandang pemasaran dari sudut pandang yang lebih dalam dan bermakna.
Di buku ini, Godin nggak cuma ngomongin soal angka-angka penjualan. Dia malah mengajak kita untuk menyelami akar pemasaran itu sendiri.
Pemasaran bukan sekadar jualan produk, tapi tentang menawarkan solusi dan membantu orang lain menyelesaikan masalah mereka.
Coba deh lihat Gojek, mereka hadir sebagai solusi untuk masalah transportasi dan kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, banyak orang jadi terbiasa pakai layanan mereka.
Dan ketika kita ada di tempat yang nggak ada Gojek, rasanya langsung kangen, kan?
Godin juga cerita soal VisionSpring, produsen kacamata.
Banyak orang butuh kacamata tapi malas beli. Nah, VisionSpring ngasih kesempatan mereka coba dulu.
Setelah merasakan manfaatnya, mereka lebih memilih membeli daripada harus mengembalikan kacamata itu.
Ini membuktikan kalau orang lebih takut kehilangan sesuatu yang sudah mereka miliki dibandingkan mendapatkan sesuatu yang baru.
Hal menarik lainnya, Godin mengajarkan pentingnya memahami keinginan terdalam konsumen.
Misalnya, kenapa sih orang beli mata bor seperempat inci?
Bukan semata-mata karena butuh mata bor, tapi karena mereka ingin membuat lubang untuk pasang rak, supaya rumahnya lebih rapi.
Mungkin juga karena ingin dapat pujian dari pasangan. Intinya, di balik kebutuhan itu ada keinginan untuk merasa aman dan dihargai.
Godin nggak cuma omong doang.
Di buku ini, dia kasih banyak metode pemasaran yang relevan, baik buat perusahaan besar maupun pebisnis kecil.
Teknik-tekniknya juga bisa banget dipakai buat nulis copywriting yang lebih menarik dan menyentuh hati.
Dengan gaya penulisan storytelling yang santai dan mudah dicerna, Godin bikin ide-idenya gampang dipahami dan langsung bisa dipraktikkan.
Salah satu contohnya, Godin cerita tentang seorang pelawak yang merasa gagal karena penontonnya nggak tertawa.
Ternyata, penontonnya turis Italia yang nggak paham bahasa Inggris.
Dari sini, Godin ingin menunjukkan pentingnya menemukan pasar yang tepat.
Sepintar apa pun strategi kita, kalau salah sasaran ya hasilnya nggak maksimal.
Godin juga bahas tentang semiotika dalam pemasaran.
Misalnya, Apple. Mereka nggak butuh semua orang jadi pelanggan, cukup satu juta orang yang benar-benar peduli.
Lewat desain, font, dan kata-kata yang khas, Apple mengirimkan sinyal kuat ke target pasarnya.
Buat kamu yang ingin mendalami dunia pemasaran, buku ini wajib banget dibaca.
Di bagian akhir, Godin bahkan kasih daftar bacaan menarik lainnya yang bisa memperluas wawasan kita soal marketing.
Data Buku
Judul : This is Marketing: Anda Tidak Akan Terlihat Sebelum Anda Belajar Melihat
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah : Fairano Ilyas
Tahun : 2020
Halaman : xviii + 250
Judul Asli: This is Marketing: You Can’t Be Seen Until You Learn To See
Tahun Terbit : 2018
Ide-ide di buku ini diambil dari seminar marketing 100 hari yang melibatkan ribuan pemasar.
Buat Godin, pemasaran adalah tentang kesempatan untuk membantu orang menjadi versi terbaik dari diri mereka.