humaniora.id – Di sebuah sudut Tualang Cut, Aceh Tamiang, berdiri sebuah kedai kopi yang menyimpan banyak cerita.
Bukan hanya karena kopi-kopinya yang diseduh penuh rasa, tapi juga karena sajian mie khas yang kini mencuri perhatian banyak orang.
Namanya cukup unik dan penuh rasa penasaran: Bukan Mie Bang Ladesh. Tapi justru dari situlah keistimewaannya muncul.
Menu ini bukan asal hadir. Ia lahir dari proses panjang pencarian rasa, pencarian jati diri, dan semangat untuk menyajikan sesuatu yang berbeda.
Di kedai kopi bernama Kupi Disini, yang telah hadir sejak tahun 2016, menu ini kini menjadi pilihan utama pelanggan dari berbagai kalangan.
Sederhana Tapi Penuh Rasa
“Bukan Mie Bang Ladesh” bukan sekadar permainan nama. Menu ini hadir sebagai bentuk ekspresi dari dapur lokal yang ingin tampil apa adanya, namun tetap memberi kesan yang kuat.
Mie ini ditumis dengan bumbu khas, diberi telur, lalu disajikan dengan kuah yang mengental dan aroma wangi yang menggoda.
Teksturnya pas, rasanya gurih pedas, dan yang terpenting mie ini punya karakter. Mie ini tak mencoba menjadi seperti mie manapun.
Ia berdiri sendiri, menyapa para penikmat rasa dengan caranya sendiri. Ini yang membuat banyak pelanggan jatuh cinta sejak suapan pertama.
Makanan yang Bercerita
Nama “Bukan Mie Bang Ladesh” punya cerita tersendiri. Nama ini bukan sekadar pembeda, tapi juga ajakan untuk mencoba sesuatu yang baru, tanpa prasangka.
Menu ini tidak lahir untuk dibandingkan dengan yang lain, melainkan hadir sebagai bentuk keberanian dari dapur Kupi Disini untuk berkarya secara jujur.
Di balik kesederhanaannya, menu ini sudah mencuri hati banyak orang.
Sejumlah tokoh masyarakat, dari kalangan dayah hingga pejabat daerah, pernah mencicipinya dan menyampaikan kesan positif terhadap rasa yang disajikan.
Tanpa perlu disebut nama, dukungan mereka jadi bagian dari cerita tumbuhnya menu ini.
Tempat yang Punya Suasana
Kupi Disini bukan sekadar tempat jualan kopi. Sejak awal berdirinya di tahun 2016, kedai ini memang dirancang sebagai ruang berkumpul, berdiskusi, bahkan berproses.
Suasananya hangat, dengan sentuhan lokal yang membuat siapa saja betah berlama-lama.
Di sinilah “Bukan Mie Bang Ladesh” disajikan, hangat dari dapur, lengkap dengan senyum ramah dari tim yang melayani.
Tempat ini punya semangat yang kuat. Pemiliknya, seorang anak muda asal Aceh Tamiang, punya mimpi besar: menjadikan kopi dan kuliner lokal sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi masyarakat.
Ia rutin membuka ruang pelatihan kopi untuk anak muda, memberi uang saku, dan mempersiapkan mereka jadi barista andal. Semua dilakukan dengan semangat pemberdayaan.
Lebih dari Sekadar Mie
“Bukan Mie Bang Ladesh” bukan sekadar makanan. Menu ini adalah simbol dari perjalanan, perjuangan, dan cinta pada rasa. Ia lahir dari ide sederhana, tapi dijalankan dengan sepenuh hati. Inilah yang membuatnya punya tempat tersendiri di hati pelanggan.
Setiap porsi yang keluar dari dapur bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menyampaikan pesan: bahwa dari sebuah kedai kecil, sesuatu yang besar bisa lahir.
Sesuatu yang membuat orang berbicara, kembali datang, dan mengajak orang lain ikut merasakan.
Waktunya Membuktikan Sendiri
Kini, Bukan Mie Bang Ladesh sudah tersedia setiap hari di Kupi Disini Official. Siapapun tinggal datang untuk mencicipnya, pilih tingkat pedas sesuai selera, dan nikmati suasana kedai yang hangat dan bersahabat.
Di tengah banyaknya pilihan kuliner yang muncul dan tenggelam, mie ini hadir dengan pendekatan yang jujur dan sederhana.
Tidak perlu kemewahan. Cukup rasa yang tepat, tempat yang ramah, dan pelayanan yang tulus
Jika kamu belum pernah mencobanya, mungkin ini saatnya.
Kunjungi Kupi Disini, pesan secangkir kopi, dan jangan lupa sepinggan mie pedas gurih yang satu ini. Namanya mungkin “bukan”, tapi rasanya akan jadi alasan untuk kembali.