humaniora.id – Sebagai cara dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di tingkat satuan pendidikan, SMAN 57 Jakarta menggandeng BNPB, BPBD DKI Jakarta dan Prodi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta mengadakan kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Bencana dan Pengkajian Risiko Bencana Partisipatif Berbasis Sekolah dalam rangka Penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana pada 18-20 Oktober 2023.
Turut hadir pada pembukaan acara Embai Suhaimi, SE selaku Subkoordinator Urusan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi DKI Jakarta.
Ia memaparkan bahwa ada sembilan bencana yang terjadi di Jakarta, yakni banjir, wabah, kebakaran, gempa, dan lain sebagainya.
Ia menjelaskan, kesiapsiagaan gempa perlu dilakukan pada tingkat Satuan Pendidikan seperti contohnya menyiapkan tas siaga bencana, membuat jalur evakuasi, titik kumpul dan keterampilan Penyelamatan diri.
Pada sesi praktek keterampilan peragaan perlindungan diri saat terjadi gempabumi personil BPBD DKI Jakarta melakukan simulasi evakuasi mandiri saat terjadi gempabumi bersama peserta pelatihan.
Tasril Mulyadi, Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi UNJ selaku fasilitator kegiatan menjelaskan kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 75 peserta mewakili guru, siswa, tenaga kependidikan, wali murid, warga sekitar sekolah dan sekolah komunitas.
“Selama tiga hari, peserta pelatihan akan dibekali sosialisasi penanggulangan bencana, kegiatan pengamatan lingkungan sekolah (school watching), pengkajian risiko bencana partisipatif dan simulasi kesiapsiagaan bencana,” jelas Tasril.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber antara lain Jajat Suarjat (Pusdiklat BNPB), Jamjam Muzaki (Seknas SPAB), Asep Koswara (YKRI) serta mendapat dukungan dari Program Studi Pendidikan Geografi UNJ, U-Inspire Indonesia, Yayasan Adaptasi Bencana Indonesia, Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia, Jaga Balai dan siagabencana.com