humaniora.id – Pentingnya kesediaan untuk mendengar dan seberapa besar keterampilan kita untuk mendengar. Dari sebagian cara kita berkomunikasi kerap lebih banyak “berpendapat untuk mengemukakan masalah” ketimbang “berpendapat untuk memecahkan masalah.”
Bersama Coach Rheo, Mind Technology Expert (Pakar Teknologi Pikiran), saatnya masalah Anda didengar untuk dipecahkan.
Inilah event sharing D.O.A TRTO (Divine Oracular Assistance – Tension Releasing Technique Online), yang berlangsung di Menara Astra Sudirman Zest, Jakarta, Jum’at (13/01/2023).
“Terima kasih banyak atas kesediaannya mengikuti event sharing ini. Kita have fun saja. Ini bukan acara serius. Meski materi yang diberikan hasilnya serius,” seru Coach Rheo membangun citra positif pikiran audience.
Dia memang hanya ingin mengajak sharing pengalaman saja dalam event ini. Di perjumpaan ini boleh jadi, kata dia, ada pandangan berbeda dengan apa yang kita pahami sebelumnya.
Tentu setiap orang memiliki pengalamannya sendiri. Dan setiap orang juga memiliki cara yang berbeda menghadapi masalahnya.
“Sejenak lupakan cara lama. Mari coba kita pelajari saja. Kita bisa berdiskusi di sesi tanya jawab ini. Dan saya dengan senang hati akan mendengarnya,” ujar Coach Rheo.
Untuk didengar, puluhan orang berkumpul di konten ini. Bukan orang biasa. Apalagi biasa-biasa saja. Mereka adalah para pakar, dokter, akademisi, mahasiswa, konselor, psikolog, psikater, hingga pemandu bakat.
Coach Rheo selanjutnya sharing soal metode D.O.A TRTO. Sebuah kaidah temuannya yang selama ini telah digunakan dan banyak membantu masyarakat mengatasi trauma, phobia, dan luka batin dengan efektif dan efisien.
Beberapa peserta sempat diminta menceritakan persoalannya. Dari mulai merasakan takut ketinggian, trauma masa lalu, stress, phobia naik pesawat hingga mengkhawatiri kondisi keluarganya.
“Saya sempat alami guncangan mental hebat karena kasus penipuan. Awalnya saya ragu dengan kapasitas pak Rheo. Tapi ternyata tidak sampai dua jam saya sudah merasa lega dan netral. Masih bingung sampai sekarang. Kok bisa ya,” ujar Dr. Dewi Indra, yang juga sempat mengalami kekhawatiran soal kondisi anaknya yang sulit meninggalkan kebiasaan kurang produktifnya.
Metode D.O.A TRTO menurutnya memberikan hasil yang menetap, meski setelah lewat bertahun tahun setelahnya. Pada dasarnya beban emosi sesuatu yang tidak didesign ada dalam tubuh kita, yang jika dibiarkan bisa menyebabkan sakit Psikosomatik.
“Dulu mengendalikan emosi memang cara terbaik. Tetapi sekarang ada cara yang lebih natural. Bisa mengembalikan kebahagiaan orang sepenuhnya dengan membuang beban emosi keluar dari sistem syaraf. Sehingga tidak perlu lagi seumur hidup mengendalikan beban emosi,” ujarnya.
Sejumlah artis dan publik figur yang sudah pernah dibantu dengan metode D.O.A TRTO oleh Coach Rheo, antara lain; Jennifer Jill, Ozzy Syahputra, Yati Surrachman, Zwingly Idol, Sarwana Thamrin Warna, Lady Gamer Audrey FF, Gendis Dewanti Miss polo Internasional, Penyanyi Hendy Cahyo Baskoro, Fadly Jackson, Hanna Hanifah, Chunchien Youtuber Gadget, Harbatah Youtuber, Boy Tirayoh, Nobu, Roy Kiyoshi, Hud Filbert, Barbie Kumalasari, Elmand @elmansipasi, Gaby Mariska (influencer / penyanyi), dan banyak lagi.
Coach Rheo menginginkan dikemudian hari lebih banyak orang mengenal metode D.O.A TRTO. Cara ini banyak berhasil membantu orang membuang beban emosi. Mengubah dunia menjadi lebih bahagia, bersama dengan sistem perbantuan lain yang ada sebelumnya.
“Dengan sistem D.O.A TRTO kita bisa mengembalikan kebahagiaan hidup seperti sebelum terpapar beban emosi. Bahkan bisa lebih bahagia,” ujar Coach Rheo kepada humaniora.id di ujung acara. /*