humaniora.id – Penulis mendapatkan informasi dari Muhammad Rofi’i Mukhlis atau Gus Rofi’ Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Pusat, bahwa telah beredar lagu campursari dengan judul “Santri Pekok.”
Jelas dilihat dari judulnya disengaja atau tidak, ada unsur pelecehan terhadap santri. Untuk itu penulis langsung wawancara via telpon WhatsApp.
“BKN mengecam keras lagu Santri Pekok, saya minta kepada para seniman, terutama pencipta lagu dan para penyanyi harus minta maaf kepada kalangan santri dan lagu ini tidak boleh beredar,” tandasnya keras.
Penulis yang seorang santri juga langsung panas dingin melihat lagu di YouTube. Penulis amati lirik dan lagunya lumayan menghibur tapi kok judulnya “Santri Pekok.” Lagian saat ini santri-santri Indonesia sedang memperingatkan momen Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober 2023.
Niken Salindry menyanyikan lagu Santri Pekok bersama grup Kembar Campursari . Lagu riang tersebut dirilis melalui kanal YouTube Kembar Music Digital pada Senin (16/10/2023).
Lagu Santri Pekok langsung direspon masyarakat, ketika penulis buka alamat kanal YouTubenya sudah di tonton 903.000 kali selama 7 hari, kembar music Digital mendapatkan subscribe sebanyak 671.000. Ada 860 komentar, tentunya beragam komentar. Rata-rata komentarnya dukung penyanyinya. “Kalau sing nyanyi Niken tak ulang-ulang terus.”
“Mantap gol trendingnya. Asyik tenan ayo trandingkan,” dan masih banyak komentar yang senada lainnya.
Lagu Santri Pekok Karya Arif Citenx, apa penciptanya tidak tahu makna dari kata santri. Santri secara umum seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pondok pesantren. Biasanya santri menetap di pondok pesantren. Siapapun yang mau mondok di pesantren dan menjadi santri kelak akan berkah ilmunya, berkah rejekinya, berkah hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.
Maksudnya Santri Pekok itu apa? Tidak ada seorang santri yang sudah mau menuntut ilmu jadi pekok atau bodoh banget. Yang ada malah sebaliknya orang yang bodoh sekalipun selama mau mondok dan mengaji ilmu agama dan ilmu lain, Insyaallah Gusti Allah akan mengangkat derajat orang tersebut. Di pondok pesantren itu ada berkahnya kiai, berkahnya orang-orang mukmin yang mendapatkan ridho Allah SWT.
Apa pencipta lagu Santri Pekok tidak tahu sejarahnya santri saat melakukan jihad perang melawan tentara Belanda dan Sekutu pada tanggal 22 Oktober 1945. Di mana peringatan hari Santri bertujuan untuk menghormati dan memperingati peran santri dalam mengawal bangsa Indonesia ini.
Siapapun yang tahu perjuangannya santri dimasa lalu dan sekarang, pasti tidak terima kalau seorang santri dibilang “Santri Pekok” apalagi ini dibuat lagu dan menjadi tren di kanal YouTube.
Sekali lagi Ketua Umum BKN pusat jelas mengecam lagu tersebut.
“Janganlah pakai judul-judul itu, maksudnya apa? Yang namanya santri itu pasti mengerti, pasti faham minimal mengerti tentang agama, jangan ada pelecehan-pelecehan seperti itu,” jelas Gus Rofi’.
“Dimomen Hari Santri Nasional 22 Oktober semestinya seniman memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada santri, bukan malah membuat lagu melecehkan santri. Itu tidak benar, ayolah seniman itu jangan asal lagunya buming, terus didengarkan orang, seperti kasusnya Joko Tingkir Ngombe Dawet, itu apa?” Jelas Gus Rofi’ mengakhiri wawancara.
Di bawah ini penulis sertakan teks lagunya :
Santri Pekok
Lagu Arif Citenx
Genduk Denok santri lulusan pondok
Isih perawan durung tau kedemok
Tak rewangi sarungan gawe songkok
Assalamualaikum lakokno bapake mlerok
Tak rewangi ngempet ora ngerokok
Macak sopan ben koyok kang pondok
Eh, eh ladalah suwengku lali nyoplok
Jare bapake aku koyok Santri Pekok
Tobat kapok lombok, kadang lurus kadang menggok
Dongakno Ben kapok, aku pengen oleh Denok
Wes tahun-tahunan aku waleh dadi preman
Pengen tobat tenan ben oleh bojo seng iman, hei tobat kapok lombok, kadang lurus kadang menggok
Dongakno ben kapok, aku pengen oleh denok
Wes tahun-tahunan aku waleh dadi preman
Pengen tobat tenan ben oleh bojo seng iman
Nurul Azizah, S.Pd, M.Si, adalah
pengajar di lingkungan Pondok Pesantren