JAKARTA, humaniora.id – Pada November mendatang, Aqsa Working Group (AWG) akan kembali melaksanakan peringatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) selama sebulan penuh, tepatnya mulai 1 November-30 November 2023.
Sebagai upaya menyukseskan kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023, AWG melakukan audiensi ke Kantor Berita Republika di Pejaten Village, Jakarta Selatan, pada Jumat, 14 Robiul Awal 1445 H/29 September 2023 M, pukul 15.30 WIB.
Audiensi tersebut diterima oleh Asisten Redaktur Pelaksana Ferry Kisihandi dan Shalaby Ichsan, serta Reporter Rizky Jaramaya.
Sementara pihak AWG, hadir Ketua Panitia Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2023 Rifa Berliana Arifin, Kabid Humas AWG Angga Aminuddin, serta Rana Setiawan, Lailatul Mukarromah, Ja’far Shidqi, Khairunnisa (tim humas BSP 2023) dan Hafidz Habibullah (dokumentasi).
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia BSP 2023 Rifa Berliana Arifin menawarkan agar Republika bersedia turut menyemarakkan kegiatan Bulan Solidaritas Palestina dengan menggaungkan dan memberitakan seluruh rangkaian acara tersebut ke platform digitalnya.
“Pertama-tama terima kasih kepada rekan-rekan Republika atas kesempatan dan waktunya yang telah menerima kedatangan kami dari Aqsa Working Group. Sejauh ini Republika menjadi salah satu media yang selalu kita sambangi dalam konteks yang berkaitan dengan perjuangan Palestina,” ujarnya.
Sebagai media Islam, Republika diharapkan bisa terus menyemarakkan semua agenda Aqsa Working Group. Sejak awal kegiatan BSP 2021 sampai saat ini, Republika selalu berkontribusi menyebarkan berita tentang kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah telah membantu, terimakasih atas support dan dukungannya. Kali ini kami hadir untuk membawa ide terkait kegiatan BSP 2023, ada hal yang barangkali kita perlu diskusikan. Dengan keberadaan Republika saat ini yang beralih ke digital, selain pemberitaan, aktivitas Republika seperti bedah buku, seminar, penayangan film dan lain-lain, itu merupakan hal yang mungkin bisa kita dalami dalam konteks kerjasama terkait rangkaian acara BSP pada November mendatang,” kata Rifa.
Rifa juga menawarkan agar Republika berkenan mengadakan semacam festival Palestina yang bisa mengenalkan budaya Palestina kepada masyarakat Indonesia, mulai dari makanan khas Palestina, sejarah, kesenian, dan sebagainya. Sebagaimana media ini pernah mengadakan Festival Hijriah Republika yang menampilkan wajah Islam Uighur Xinjiang pada Juli 2023.
Dengan keterlibatan Republika ini, diharapkan BSP 2023 bisa lebih meriah dan menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Kabid Humas AWG Angga Aminudin mengatakan, kegiatan BSP sebelumnya pada 2022 mendapatkan apresiasi dari beberapa negara seperti Malaysia.
“Dengan kerjasama ini, kami mengharapkan Republika bisa menjadi salah satu sumber informasi, sekaligus media partner dan media support supaya gelaran BSP 2023 gaungnya lebih meluas lagi ke negara-negara tetangga”, ujarnya.
Selain itu, Ketua Humas BSP 2023 Rana Setiawan menambahkan, bahwa Indonesia melalui Aqsa Working Group adalah satu-satunya lembaga yang berhasil mengadakan kegiatan solidaritas untuk Palestina dalam satu bulan penuh mulai tanggal 1 sampai 30 November nantinya.
Asisten Redaktur Pelaksana Ferry Kisihandi turut menyambut baik adanya audiensi dan ajakan kerjasama ini. Ia mengatakan, pihaknya akan mendukung dan menyemarakkan kegiatan Bulan Solidaritas Palestina 2023.
“Terkait pemberitaan tidak ada masalah, kita akan bantu kolaborasikan. Terutama isu dalam men-support pembebasan Palestina. Kalau untuk kerjasama event, nanti bisa dibicarakan lebih lanjut dengan tim bagian event terkait teknis, format, dan mekanismenya akan seperti apa,” kata Ferry.
“Mudah-mudahan kerjasama dan kegiatan Bulan Solidaritas Palestina ini bisa berjalan lancar,” harapnya.
BULAN SOLIDARITAS PALESTINA
November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:
- Deklarasi Balfour 02 November 1917
- Kematian Yasser Arafat, 11 November 2004
- Deklarasi Palestina Merdeka, 15 November 1988
- Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.
Berdasarkan beberapa peristiwa bersejarah di atas, AWG memilih November menjadi Bulan Solidaritas Palestina dan akan diperingati setiap tahun.
Kegiatan BSP 2023 akan dilaksanakan secara serempak di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan kegiatan ini pun akan digelar di Gaza, Palestina.
BSP tahun ini adalah kali ketiga setelah diselenggarakan berturut-turut sejak 2021. Namun pada 2021, kegiatan ini pertama kali digelar dengan nama Pekan Solidaritas Palestina.
BSP 2023 akan disemarakkan dengan ragam kegiatan, mulai dari perlombaan, bakti sosial, pengibaran bendera di puncak gunung, Gowes Cinta Al-Aqsa, serta seminar-seminar. Tentunya kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI dan Muhammadiyah, tokoh-tokoh agama, media seperti MINA, Republika, dan PJMI, serta kalangan pemerintah hingga kedutaan.
Untuk memperluas networking dengan berbagai organisasi kemanusiaan, baik di Indonesia maupun mancanegara, tahun 2023 ini Bulan Solidaritas Palestina diagendakan meluas ke luar negeri, terutama Asia Tenggara.
Ada banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kepalestinaan, seperti di Malaysia, Yordania, Turki, Qatar, Kuwait, hingga di Inggris dan AS. Termasuk banyak tokoh dan aktivis non-Muslim sekalipun, yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan.
Sehingga dengan demikian terjalin komunitas pembebasan Al-Aqsa secara internasional, yang dapat mendesak pemerintahan negara di dunia, sekaligus mendesak pejajahan Zionis Israel segera hengkang dari bumi Palestina.
BSP 2022 mendapatkan respon baik dari masyarakat Palestina. Bahkan Kementerian Pendidikan di Gaza mengeluarkan surat perintah kepada sekolah-sekolah untuk mengibarkan bendera merah putih. Dari video yang diterima AWG, tampak para siswa di Gaza membawa poster bertuliskan “Terima Kasih Indonesia,” mengibarkan bendera Indonesia dan memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya di sekolah.
Jika BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia, pada BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.
AQSA WORKING GROUP
Aqsa Working Group (AWG) adalah suatu lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu perjuangan rakyat Palestina.
AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya’ban 1429 H/21 Agustus 2008 M di Jakarta. Tahun ini, AWG telah memasuki usianya yang 15 tahun.
MEDIA SOSIAL
✔️ Web : www.aqsaworkinggroup.com
✔️ IG : @aqsaworkinggroup @bulansolidaritaspalestina
✔️ X : @awgsaveaqsa
✔️ FB : Aqsa Working Group
NARAHUBUNG
Humas AWG – Arina 081227272317
Comments 1