JAKARTA, humaniora.id – Istri calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menegaskan perlu kesadaran yang sama untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan. Untuk itu, edukasi menjadi faktor penting yang harus diperkuat.
Hal itu diungkapkan Atikoh usai diskusi bersama sejumlah aktivis perempuan di High End Tower, Sabtu (25/11/2023). Atikoh didampingi Angkie Yudistia, penyandang disabilitas yang juga Stafsus Presiden bidang Sosial.
“Mencegah kekerasan seksual tentu yang pertama adalah edukasi,” tegas Atikoh.
Ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu menegaskan, edukasi terhadap masyarakat ini penting sehingga memunculkan kesadaran melakukan tindakan preventif.
“Mulai dari tidak ada normalisasi terhadap komen yang bernada pelecehan seksual,” katanya.
Perempuan yang hari ini genap berusia 52 tahun itu menegaskan, edukasi pun tak terbatas bagi orang dewasa. Atikoh mengatakan, pemahaman harus dimulai sejak usia anak-anak.
“Kita bisa mengedukasi terutama bagi balita, mana bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Kemudian di tingkat anak-anak juga seperti itu, apa yang bisa dia lakukan agar tidak menjadi korban,” tegasnya.
Lewat edukasi, kata Atikoh, kesadaran masyarakat muncul dan Ia meyakini dapat menekan terjadinya kekerasan seksual.
“Kalau tidak ada awareness dari lingkungan tentu ini akan sulit untuk jadi pencegahan,” ujarnya.
Selain itu, Atikoh juga menyoroti kampanye “women support women” yang tampaknya belakangan diabaikan.
“Kita (sesama perempuan) itu harus saling menguatkan, kalau untuk korbannya yang perempuan, kita bergandengan tangan untuk bisa mengatasi itu semua,” katanya.
Atikoh mengatakan, “women support women” sangat dibutuhkan terutama pada kasus kekerasan. Sebab perempuan membutuhkan dukungan untuk berani bicara saat mengalami kekerasan.
“Karena tentu perempuan itu perlu dikuatkan agar mereka mau speak up, kalau tidak yang speak up tidak akan ada yang tahu padahal misalnya sudah menjadi korban,” tandasnya./*