MEDAN, humaniora.id – Asosiasi Persatuan Pengajar Swasta Sumatera Utara (PPSSU) menyayangkan sikap Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dinilai kurang mendukung kegiatan pencegahan peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan pelajar di Sumatera Utara.
“Kami mengeluhkan BNN kurang memberikan dukungan program kami. Kami berharap Anggota DPD RI Pdt. Penrad Siagian dapat menyampaikan kepada BNN Pusat bahwa upaya ini adalah tanggung jawab bersama,” ujar Ketua PPSSU Sumatera Utara, Masty Pencawan.
Hal ini sebagaimana disampaikan melalui pesan tertulis dari Kepala Kantor DPD RI di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, Selasa (17/12/2024).
Sebelumnya Anggota DPD RI Pdt. Penrad Siagian menghadiri pertemuan bersama Asosiasi Persatuan Pengajar Swasta Sumatra Utara (PPSSU) di Gedung Sekolah Swasta Pencawan, Medan Sumatera Utara, Senin (16/12/2024).
Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris PPSSU beserta pengurus, serta Ketua PPSSU Kota Medan dan jajarannya.
Pertemuan ini membahas isu strategis, mulai dari pencegahan narkoba hingga persoalan tenaga guru honorer swasta yang mengemuka di Sumatra Utara.
Dalam diskusi, PPSSU menyampaikan kekhawatiran terhadap tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara yang menjadi salah satu daerah dengan prevalensi narkoba tertinggi di Indonesia.
Ketua PPSSU, Masty menegaskan bahwa pihaknya telah menjadikan siswa-siswi di sekolah swasta sebagai ujung tombak dalam kampanye anti-narkoba, yang akrab disebut kawan sebaya.
Hal itu dilakukan melalui berbagai program sosialisasi yang melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
“Kami sering melakukan sosialisasi pencegahan narkoba di lingkungan sekolah swasta di Sumut, juga membiayai kawan-kawan sebaya ini sosialisasi di gereja, masjid dan karang taruna” kata Masty di hadapan Penrad.
Kendati demikian, ia menyayangkan sikap BNN Pusat yang dinilai kurang mendukung kegiatan ini.
“Namun kami mengeluhkan BNN Pusat sering kurang memberikan dukungan program kami,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia berharap Penrad Siagian dapat menyampaikan kepada BNN Pusat bahwa upaya ini adalah tanggung jawab bersama.
“Jadi kami harapkan kepada Senator Pdt. Penrad Siagian untuk menyampaikan hal ini kepada BNN Pusat dan BNN Provinsi, bahwa pencegahan ini adalah tugas kita bersama,” ucapnya.
Merespons hal tersebut, Pdt. Penrad Siagian menilai kampanye anti-narkoba oleh generasi muda adalah langkah strategis.
Penrad juga menyampaikan bahwa dirinya pernah menyelenggarakan pertandingan sepak bola antar sekolah bola dua tahun lalu sebagai kegiatan positif guna menghindarkan mereka dari penggunaan narkoba.
“Upaya pencegahan ini juga beririsan dengan meminimalisir terjadi begal di Provinsi Sumatera Utara. Karena dinilai, yang terlibat dalam pelaku begal adalah termasuk pengguna narkoba” tegasnya.
Tidak menutup kemungkinan termasuk generasi muda. “Maka upaya kita adalah harus dimulai dari sekolah untuk mendorong pencegahan penggunaan narkoba,” tambahnya.
Soal generasi muda berbicara tentang narkoba, kata Penrad Siagian, sangat menarik dan orisinal untuk mengampanyekan tentang narkoba.
“Pemerintah yang bertanggungjawab menjaga republik ini. Menjaga generasi muda karena mereka yang akan menjadi generasi produktif untuk Indonesia Emas tahun 2045,” sambungnya.
Ia berjanji akan mendorong BNN mendukung program PPSSU sebagai agenda reguler dalam kampanye anti-narkoba.
“Saya akan menyampaikan kepada BNN Pusat agar program PPSSU didukung dan dijalankan sebagai program yang reguler untuk bahan kampanye anti narkoba,” janji Penrad/***.