humaniora.id – Seksualitas adalah kebutuhan dasar manusia, yang diekpresikan melalui hubungan keintiman personal (Enav Friedmann;2022). Masalah seksual adalah suatu masalah kesehatan yang sangat sensitive, karena bersifat individu, dan tidak nampak, serta masih sedikit orang yang mau menceritakan masalah ini.
Dalam beberapa penelitian mengemukakan bahwa masalah seksual terutama disfungsi seksual, perlu mendapat perhatian khusus, karena kesehatan seksual mempengaruhi kualitas hubungan, kualitas hidup, kesejahteraan dan kesehatan secara menyeluruh (Goodwach,2017).
WHO;2016. Kesehtan seksual meliputi berbagai aspek; aspek fisik, psikologis, sosial dan komunikasi. Demikian ditambahkan oleh Geerkens; 2020, bahwa gangguan fungsi seksual ini dapat merupakan tanda awal dari beberapa penyakit lain yang cukup membahayakan nyawa seseorang.
Menurut Austin Utrich ( 2022), terdapat 40 % wanita mengalami masalah seksual, sedangkan pria lebih banyak yaitu di atas 60 %. Masalah seksual juga meningkat bersama dengan bertambahnya usia, jadi gangguan fungsi seksual merupakan tanda adanya gangguan kesehatan lain yang perlu diperhatikan (Albersen M. 2016).
Bagi wanita factor stress yang berhubungan dengan fungsi seksual saat paruh baya.
Bagi pria justru meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia (Hendrickx L; 2016).
Terdapat banyak factor yang menyebabkan gangguan seksual, antara lain;
- Penyakit Diabetes, tekanan darah tinggi dll.
- Penggunaan alcohol yang berlebihan.
- Infeksi pada alat vital wanita.
- Infeksi pada saluran kemih.
- Depresi, kecemasan.
- Perubahan hormonal.
- Masa menopause.
- ( gangguan komunikasi ).
- Terdapat beberapa obat tertentu.
Menurut ICD-11 membagi gangguan seksual dalam 4 group besar :
- Hypoactive sexual desire and arousal dysfunctions
- Orgasmic dysfunction
- Ejaculatory dysfunction
- Sexual pain-penetration disorder
Hypoactive sexual desire and arousal dysfunctions : ( Gangguan Hasrat dan Rangsangan ).
Gangguan seksual yang sering pada wanita; terdiri dari menurunnya hasrat seksual, rangsangan seksual, menurunnya orgasme dan nyeri saat hubungan suami-istri ( Brotto;2010)..
Hasrat seksual merupakan keinginan untuk melibatkan diri dalam aktifitas seksual dengan pasangan.
Faktor yang dapat menimbulkan Hypoactive sexual desire and arousal ( Gangguan hasrat dan rangsangan ):
Gangguan komunikasi, kesalah-fahaman tentang seksual, kurangnya pemahaman seksual. kecemasan, merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya, hilangnya kepercayaan diri, pernah mengalami trauma saat berhubungan (Wiederman, M.N, 2010; Cacchioni, T; 2016 ).
Prevalensinya; wanita premenopause 20 – 30 %. Usia di atas 18 tahun 28 %, post-menopause 79 % (Andac, T;2017).
Penatalaksanaan: BERLANJUT