Oleh: H. J. Faisal
Tanpa terasa, ternyata kini matahariku sudah berada di ufuk senja
Bahkan mungkin hampir tenggelam di ujung lautan sana
Padahal sepertinya baru sekejap yang lalu aku merasakan nikmatnya rasa hangat matahariku di waktu pagi tadi
Dan sepertinya baru sekejap yang lalu juga aku merasakan teriknya sinar matahariku di tengah siang tadi, sampai-sampai aku harus memicingkan mataku karena silaunya
Ya, kini….meskipun matahariku terlihat indah memerah di ujung senja sana
Tetapi mengapa justru rasa ketakutan yang teramat sangat, yang justru menyelemuti hati dan tubuhku ini
Mungkinkah karena gelap yang sebentar lagi akan datang
Gelap yang akan menggantikan matahariku
Dan gelap yang sepertinya akan menelan dan menutup semua ceritaku sejak pagi tadi, siang tadi, sampai senja ini
Aaah….sepertinya aku telah membuang banyak sekali waktuku ketika matahariku masih bersinar terang pagi tadi, siang tadi, bahkan sampai senja ini
Ya, waktu yang telah disediakan oleh terangnya sinar matahariku
Waktu yang selalu menemaniku saat aku senang, waktu yang selalu menemaniku saat aku sedih, dan waktu yang selalu menemaniku saat aku ragu dan diam terpaku karena ketidakpahamanku tentang sesuatu, bahkan waktu yang selalu menemaniku saat aku merasa sombong
Kini, setelah matahariku perlahan turun ke lautan, dan saat kegelapan itu hampir datang, ternyata aku harus semakin mengakui bahwa hanya matahariku dan waktu itu saja yang seharusnya pantas merasa sombong, karena mereka tetap akan ada selamanya, sedangkan kegelapan akan segera datang menghampiriku
Baiklah, aku paham…dan aku menyerah
Aku menyerah karena aku paham,bahwa kini ruhku telah terperangkap di dalam tubuh renta ini
Aku menyerah karena aku paham, percuma untuk melawan
Aku paham, dan aku menyerah….
Dan kini, aku hanya ingin menikmati waktu dan indahnya spektrum warna jingga dari matahariku yang perlahan turun dan menghilang dari pandanganku, seakan-akan mengucapkan salam perpisahan kepadaku, dan berkata…..’semoga engkau menemukan kebahagiaan dalam kegelapan nanti, setelah menikmati semua sinarku sejak pagi tadi, siang tadi, dan senja ini…’
Jakarta, 18 Desember 2024