JAKARTA, humaniora.id – Presiden Kongres Pemuda Indonesia Dr. (c) Pitra Romadoni Nasution menyikapi pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Setyo Budiyanto yang menyatakan, bahwa belum tertangkapnya Harun Masiku sampai saat ini merupakan hutang yang harus dilunasi.
Pitra mengapresiasi janji dari ketua KPK RI tersebut, karena telah mengikrarkan kepada masyarakat bahwa Harun Masiku harus ditangkap karena hal tersebut adalah hutang KPK yang belum dilunasi kepada masyarakat.
“Kongres Pemuda Indonesia mendukung penuh langkah berani Setyo Budiyanto. Sebab jika tidak ada keberanian dari pimpinan KPK untuk menangkap Harun Masiku kasus tersebut tidak pernah tuntas,” ujar Presiden Kongres Pemuda Indonesia, Dr. (c) Pitra Romadoni Nasution, SH.MH, melalui pesan tertulis yang dikirim ke wartawan, di Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Menurut Pitra Romadoni, perlu terobosan dan keberanian dari Ketua KPK sekarang dalam menunjukkan taringnya, bahwa KPK adalah lembaga yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun.
“Apabila Setyo Budiyanto berani menangkap Harun Masiku, Aktivis Kongres Pemuda akan melakukan cukur rambut gundul massal. Kami dukung Setyo Budiyanto berantas korupsi di Indonesia tanpa pandang bulu,” tukas Pitra Romadoni.
Untuk itu, Kongres Pemuda Indonesia menagih hutang Komisi Pemberantasan Korupsi yang belum dibayarkan kepada masyarakat. Menangkap Harun Masiku beserta kroni-kroninya sampai ke akar-akarnya dalam waktu dekat.
Harun Masiku Masuk Daftar Buronan KPK
Harun Masiku merupakan buron atas kasus dugaan suap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
Harun ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut sejak 2020 bersama dengan tiga orang lainnya. Namun hingga saat ini dia tak kunjung ditangkap.
Komisi Pemberanatasan Korupsi (KPK) memasukkan Harun Masiku ke dalam daftar buronan pada 29 Januari 2020. Kemudian pada 30 Juli 2021 namanya masuk ke dalam daftar buronan dunia dan masuk dalam daftar Red Notice Polisi Internasional (Interpol).
Harun Masiku sebelumnya adalah politisi PDI Perjuangan. Dia pernah mencalonkan diri sebagai caleg PDI-P dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I dengan nomor urut enam./*