humaniora.id – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menerima penghargaan Bisnis Indonesia untuk kategori “Farmasi dan Riset Kesehatan” dalam ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) yang digelar di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024).
Penghargaan ini merupakan agenda tahunan dari Bisnis Indonesia sebagai bentuk apresiasi kepada korporasi, terutama yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Mengangkat tema “Agility in Uncertainty”, Bisnis Indonesia memberikan apresiasi kepada dunia usaha yang mampu menjaga pertumbuhan positif di tengah dinamika pemulihan yang terjadi paska pandemi Covid-19 dan saat Indonesia menggelar hajatan politik terbesar lima tahunan, Pileg dan Pilpres 2024.
Perusahaan yang menerima penghargaan Bisnis Indonesia Award 2023 ini dipilih berdasarkan penjurian yang dilakukan oleh Korporasi yang mendapatkan award ini dikurasi, dinilai, dan diputuskan berdasarkan standar penilaian ketat secara objektif dan profesional berdasarkan achievement oleh Dewan Juri yang dipimpin oleh
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017-2022 Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan periode 2014-2019 Mardiasmo, Sekretaris Komite Stabilitas Ekonomi (KSSK) 2008-2009 Raden Pardede, Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019 Rudiantara, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Lulu Terianto.
Dalam kesempatan itu, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi perusahaan publik yang dia besut bersama 4 adik-adiknya yakni J Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat ini, kembali dipercaya oleh media yang lebih khusus ke segmen ekonomi dan bisnis
Irwan mengaku bangga dengan diterimanya penghargaan ini. Apresiasi ini merupakan yang ketiga kalinya diterima Sido Muncul sejak tahun 2021 dari Bisnis Indonesia dengan kategori yang berbeda dengan sebelumnya.
“Kami bangga, sebagai perusahaan yang memproduksi produk herbal (jamu) dan food suplement. Justru bisa mendapatkan penghargaan sebagai perusahaan farmasi terbaik. Kalau tidak salah dalam kategori farmasi dan riset kesehatan, juga ada perusahaan lainnya. Puji Tuhan, Sido Muncul yang terpilih,” tutur Sang Kreator Iklan-iklan Sido Muncul makin membumi dan mendunia ini.
Irwan berpendapat, kondisi ini sangat sesuai tema yang mereka usung yakni : Agility in Uncertainty.
“Kami dianggap kreatif dan inovatif dalam mengelola perusahaan dalam situasi ekonomi yang tidak pasti dipengaruhi ekonomi dunia dan geopolitik,” bebernya.
“Terima kasih kepada Bisnis Indonesia. Tentu kepada para dewan juri yang telah memilih kami. Kami tidak akan mengecewakan kepercayaan ini. Kami selalu berdoa Sido Muncul bisa bermanfaat untuk orang banyak untuk tetap sehat,” ucap Irwan yang dikenal sebagai influencer ini.
Cucu pertama pendiri Sido Muncul, Ibu Rakhmat Sulistio ini menuturkan penghargaan yang Sido Muncul terima ini merupakan yang ketiga kalinya dengan kategori yang berbeda.
Pertama pada tahun 2021 sebagai Perusahaan Paling Konsisten dalam Penerapan Tanggung Jawab Tindakan Korporasi (The Most Consistent Company in Corporate Action Responsibility) dilanjutkan penghargaan kedua tahun 2023.
Dan tahun ini sebagai perusahaan terbaik untuk kategori Farmasi dalam ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) 2024.
Irwan berharap kinerja emiten dengan kode saham SIDO ini semakin membaik kinerja, memberikan cuan kepada para pemegang saham, dan memberikan manfaat untuk masyarakat dan lingkungan kedepannya.
“Kami juga pernah mendapat penghargaan sebagai perusahaan farmasi yang terbaik dari Metro TV,” ungkap Irwan.
Saat ditanya awak media mengapa dirinya melihat perusahaan herbal itu perlu ada riset?
“Kalau ada riset itu supaya pertama, hasilnya bisa dimanfaatkan semakin baik. Yang kedua jadi khasiatnya ada dan keamanannya juga terjamin.
Jadi harus berbasis ilmiah dengan dilakukannya riset ini. Sekali pun upaya berbasis pengalaman itu juga tidak jelek. Tetapi kalau pengalaman itu diriset kembali, dibuktikan secara ilmiah. Menurut saya pertama lebih mudah, kedua lebih baik,” terang Irwan.
Memengaruhi Persepsi Masyarakat
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Wimboh Santoso mengatakan penghargaan ini diharapkan menjadi trigger dan menjadi energi kuat kepada setiap peserta yang mendapatkan penghargaan.
“Pastinya tahun depan dapat lagi. Jadi dia harus mencari kiat untuk lebih meningkat dan lebih bagus lagi. Sedangkan yang belum dapat, mereka harus meningkatkan diri agar mendapatkan penghargaan dengan memberikan karya performance yang bagus. Apalagi yang dilihat dari aspek penilaian award ini, bagaimana bisa memengaruhi persepsi masyarakat terhadap perusahaan,” ujar eks Ketua OJK ini.
Lebih lanjut Wimboh mengatakan penilaian dilakukan selama kurun waktu tiga bulan. Mekanismenya melalui seleksi awal dan seleksi nominasi.
“Kita harus bisa mengakomodasi dalam berbagai tantangan baru. Jadi ada tantangan baru yang ada sekarang ini adalah masalah-masalah yang bisa dideteksi lebih dini. Jadi kalau kita melihat laporan keuangan performance, itu kan bagian dari refleksi angka hari ini. Refleksi dari perjalanan yang sudah dilakukan setahun sebelumnya. Hari ini baik kedepan tantangan itu seperti apa. Itu harus kita lihat sekarang,” ujar Wimboh.
“Makanya topiknya itu Agility in Uncertainty. Jadi kita harus melihat menilai perusahaan sekarang ini bukan hanya laporan keuangannya sekarang. Tapi kedepan tantangannya apa, terus kita lihat kesiapannya,” pungkasnya.