humaniora.id – Sebuah pencapaian luar biasa yang terdengar hampir mustahil. Namun, inilah kenyataan yang bisa dibuktikan di tangan Pak Jonan.
Dengan visi, strategi, dan komitmen kuat, beliau berhasil merubah wajah BUMN yang berantakan menjadi salah satu yang paling sukses di Indonesia.
Namun, apa sebenarnya yang dilakukan Pak Jonan sehingga transformasi besar ini bisa terjadi?
Mari kita simak 5 langkah nyata yang berhasil mempercepat transformasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan membuatnya menjadi transportasi publik favorit masyarakat.
1. Customer Experience: Prioritas Utama untuk Kepuasan Penumpang
Pak Jonan sadar betul bahwa layanan yang baik dimulai dari pengalaman pelanggan yang memuaskan.
Salah satu langkah pertama yang beliau terapkan adalah memperbaiki kebersihan fasilitas umum di stasiun, termasuk toilet yang sebelumnya sering dikeluhkan penumpang.
Lebih dari itu, beliau juga menerapkan kebijakan “One Seat, One Passenger” untuk menghapus praktik percaloan yang mengganggu kenyamanan perjalanan.
Dengan langkah sederhana namun berdampak besar ini, Pak Jonan berhasil meningkatkan kualitas layanan yang langsung dirasakan oleh penumpang.
2. Peningkatan Aksesibilitas dengan Teknologi Canggih
Salah satu inovasi penting yang diterapkan Pak Jonan adalah sistem e-ticketing. Pada tahun 2011, setelah dua tahun pengembangan, sistem tiket elektronik ini resmi diluncurkan.
Hal ini tidak hanya membuat proses pembelian tiket lebih mudah, tetapi juga mengurangi antrean panjang yang biasa terjadi di stasiun.
Selain itu, kerjasama dengan retail besar seperti Indomaret dan Alfamart untuk penjualan tiket turut memudahkan masyarakat dalam mengakses transportasi kereta api.
3. Turun Langsung ke Lapangan: Kepemimpinan yang Menginspirasi
Sebagai seorang pemimpin, Pak Jonan tidak hanya duduk di meja kantor, tetapi sering turun langsung ke lapangan.
Beliau rajin mengunjungi stasiun dan fasilitas kereta api untuk melihat kondisi sebenarnya dan mendengarkan keluhan dari staf serta penumpang.
Dengan cara ini, Pak Jonan bisa memahami masalah operasional lebih mendalam dan mencari solusi yang tepat, yang pada akhirnya membuat KAI semakin efisien dan terpercaya.
4. Merombak Budaya Kerja: Disiplin dan Integritas sebagai Dasar
Transformasi KAI tidak hanya terjadi di tingkat infrastruktur dan teknologi, tetapi juga di budaya kerja.
Pak Jonan berhasil merubah mindset karyawan yang sebelumnya merasa tidak perlu perubahan, karena tidak ada pesaing langsung di sektor transportasi publik.
Dengan menanamkan nilai disiplin, kerja keras, dan integritas, beliau berhasil memotivasi karyawan untuk mendukung proses transformasi.
Hasilnya? KAI kini menjadi salah satu transportasi umum yang paling diminati di Indonesia, dengan pelayanan yang semakin profesional.
5. Kesejahteraan Karyawan: Investasi pada SDM yang Berkualitas
Pak Jonan percaya bahwa kesejahteraan karyawan adalah kunci untuk menciptakan kinerja yang optimal.
Beliau menaikkan gaji karyawan KAI hingga 10 kali lipat, meskipun sebagian besar karyawan hanya berpendidikan SD atau SMP.
Tidak hanya itu, Pak Jonan juga memberikan kesempatan kepada 3.000 karyawan berprestasi untuk belajar ke luar negeri guna meningkatkan kompetensi mereka.
Dengan kesejahteraan yang lebih baik, karyawan KAI menjadi lebih termotivasi untuk bekerja keras demi kesuksesan perusahaan.
Apa yang Pak Jonan Pikirkan Saat Itu?
Meskipun pada awalnya banyak pihak yang meragukan rencana besar Pak Jonan, beliau tetap berpegang pada visi yang jelas: mengubah KAI menjadi perusahaan transportasi yang mampu bersaing dan melayani masyarakat dengan lebih baik.
5 langkah tersebut hanyalah sebagian kecil dari kerja nyata yang dilakukan oleh Pak Jonan.
Dengan keberanian, strategi yang matang, dan fokus pada hasil, beliau berhasil membuktikan bahwa transformasi BUMN yang terkesan “mustahil” dapat diwujudkan.
Kini, KAI tidak hanya menjadi perusahaan yang menguntungkan, tetapi juga menjadi contoh transformasi sukses yang patut dicontoh oleh BUMN lainnya.
Pak Jonan telah memberikan pelajaran berharga bahwa dengan komitmen dan langkah nyata, apapun bisa dicapai.
***
Jadi, apakah Anda siap untuk mentransformasi bisnis Anda seperti Pak Jonan?